"Saya khawatir sebagai seorang purnawirawan militer, Menteri Agama melakukan pendekatan militeris generalis terhadap rakyat yang dicurigai sebagai kaum radikal," kata Sodik di Jakarta, Rabu.
Mantan Ketua Komisi VIII DPR yang merupakan mitra Kementerian Agama di legislatif, Sodik pesimisme Fachrul bisa mengembangkan ruang lingkup tugas Kementerian Agama yang cukup luas meliputi pendidikan, bimbingan masyarakat, haji dan umroh, serta penelitian dan pengembangan.
Baca juga: Apjati siap bekerja sama dengan menteri ketenagakerjaan baru
Menurut Sodik, ruang lingkup tugas Kementerian Agama tersebut jauh dari bidang dan kompetensi Fachrul sebagai mantan perwira militer, kecuali dalam memperbaiki manajemen haji.
"Manajemen haji selama ini lebih kepada soal manajemen mobilisasi jamaah, pemondokan, katering, keamanan, dan lain-lain. Sebagai seorang militer, Fachrul pasti andal dalam mobilisasi pasukan dan peralatan," tuturnya.
Tentang struktur Kementerian Agama yang vertikal hingga ke kecamatan, Sodik optimistis Fachrul bisa mengelola. Sebagai tentara, Fachrul pasti memiliki kemampuan menata unit pasukan hingga ke yang paling kecil.
Sementara dari sisi reformasi birokrasi di Kementerian Agama, Sodik juga menaruh harapan kepada Fachrul. Sebagai purnawirawan jenderal, Fachrul diharapkan bisa tegas dan berani melakukan perombakan mental dan budaya kerja.
"Kementerian Agama selama ini paling lemah reformasi birokrasinya dan budaya birokrasinya sangat feodal. Kita bisa berharap seorang jenderal berani melakukan perombakan budaya kerja yang produktif dan efisien," katanya.
Baca juga: SPSI Babel berharap Ida Fauziyah lebih responsif
Baca juga: KSBSI harap Menaker Ida lakukan konsolidasi dengan serikat buruh
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019