• Beranda
  • Berita
  • Menteri ESDM: Defisit transaksi berjalan menjadi perhatian ke depan

Menteri ESDM: Defisit transaksi berjalan menjadi perhatian ke depan

23 Oktober 2019 14:28 WIB
Menteri ESDM: Defisit transaksi berjalan menjadi perhatian ke depan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 Arifin Tasrif (kiri), Menteri ESDM sebelumnya, yaitu Ignasius Jonan periode 2016-2019 (kanan), dan Wakil Menteri (Wamen) ESDM Arcandra Tahar dalam acara serah terima jabatan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Saya terbuka dengan semua masukan-masukan yang memberikan kebaikan bagi bangsa

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 Arifin Tasrif mengatakan bahwa salah satu catatan yang menjadi perhatian ke depan yakni memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD).

"Ada beberapa pesan yang menjadi catatan untuk saya ketika diminta mengemban jabatan ini, yakni transaksi berjalan defisit uang menjadi perhatian kita bersama, tentu ke depan kita harus bisa saling bekerja sama," ujar Arifin Tasrif dalam sambutannya usai serah terima jabatan di Jakarta, Rabu.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya akan berusaha belajar secepatnya terkait hal-hal yang menjadi perhatian bersama, terutama bidang energi.

"Saya terbuka dengan semua masukan-masukan yang memberikan kebaikan bagi bangsa, mengingat begitu banyaknya tugas. Kita dapat bahas bersama untuk bisa meningkatkan kesejahteraan bangsa," katanya.

Baca juga: Pengusaha RI di Jepang didorong perkuat sinergi

Sementara itu, Menteri ESDM sebelumnya, yaitu Ignasius Jonan menilai bahwa Arifin Tasrif merupakan sosok yang tidak terlalu asing untuk sektor energi.

"Saya berharap setiap arahan yang diinstruksikan oleh presiden bisa jalan terus terutama pelayanan listrik, bahan bakar minyak (BBM), serta 'climate chance' yang berkaitan dengan penggunaan biodiesel," ujar Jonan.

Selain itu, ia juga memberikan catatan untuk dapat memperbaiki Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) agar lebih efektif.

"SKK Migas harus sering di 'improve' organisasinya, agar fungsi untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)-nya bisa efektif," ucapnya.

Sebelumnya, Jonan juga sempat memberikan catatan dalam menjaga kompetitif industri migas. Setidaknya hal tersebut yang akan menjadi Pekerjaan Rumah bagi Arifin ketika melihat gambaran peta industri migas.

Menurut Jonan, guna menjaga tetap kompetitif, Ignasius Jonan memberikan catatan mengenai budaya kerja migas.

"Peluang dan tantangan bukan hanya regulasi, tetapi kultur atau kegiatan minyak dan gas bumi juga harus disesuaikan, yaitu mengikuti perkembangan yang terjadi," kata Jonan.

Baca juga: Arifin Tasrif, Menteri ESDM yang pernah bercita-cita jadi pilot
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019