Mereka akan mewakili Indonesia pada ajang kompetisi penata rambut skala internasional serupa di Milan, Italia pada Maret 2020.
Hayati mengemukakan suku Inca dari pedalaman Peru menjadi inspirasi di balik tata rambut yang keluar sebagai pemenang di acara ini.
"Mereka punya intelegensi tinggi, kepandaian dalam bidang etnik dan strong personality. Tiga hal ini saya gabung dan implementasikan dalam model saya kali ini," ujar Hayati di Jakarta Fashion Week 2020, Rabu.
Kepribadian tegas diwujudkan lewat gaya rambut dengan warna rambut smoky yang menampilkan kesan misterius.
Menjelang perlombaan di Milan, ia mengaku akan terus mengasah kemampuan untuk lebih akurat lagi menerjemahkan tema dalam tata rambut.
"Memang harus hati-hati banget dalam mengerjakan redo itu lagi," ujar dia.
Kemenangan ini diharapkan bisa menginspirasi para penata rambut lain di Indonesia, juga membuat orang-orang semakin tertarik mendalami profesi tersebut.
"Pekerjaan hairdresser ini keren banget, fun banget, bisa mengubah hidup seseorang, di mana orang masuk ke salon (penampilannya) biasa, keluar (salon) cantik, bisa happy banget," kata dia.
Para peserta kompetisi ini dinilai berdasarkan kemampuan membuat tampilan terbaik, modern, multi dimensi dengan hasil warna yang mengacu pada inspirasi tren terbaru sesuai kepribadian perempuan di dunia.
Warna rambut jadi faktor utama penilaian, didukung oleh konsep, inspirasi kreasi, kebersihan dan kerapian area kerja, manajemen waktu dan presentasi hasil kreasi.
Baca juga: Tips merawat rambut untuk pengguna hijab
Baca juga: Warna rambut yang cocok untuk si pendiam
Baca juga: "Rock Mountain" tren warna rambut paling disuka
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019