"Dia salah satu penyanyi favorit gue. Dan dari sederetan penyanyi-penyanyi jazz atau pop pada tahun 1970an atau 1980an, ya dia yang paling kuat. Kalau ditanya siapa musikus yang paling kuat? Ya Rien Djamain yang pasti di urutan paling atas," kata Mondo dalam kunjungannya di Kantor Berita ANTARA, Jakarta, Rabu.
Mondo baru saja single "Dian Asmara". Lagu itu bertempo upbeat dengan nuansa urban dan samba yang kental.
Baca juga: Rilis "Dian Asmara", Mondo Gascaro gandeng penyanyi era 1970an
Lagu "Dian Asmara" itu, menurut Mondo, adalah sebuah bentuk apresiasinya terhadap nuansa musik Rien yang diperkenalkan pada pertengahan 1970. Bagi pelantun "Dan Bila" itu, Rien adalah sosok penyanyi perempuan yang paling kuat pada zamannya.
Mondo mengatakan Rien memiliki kualitas suara yang tidak perlu diragukan. Pelantun "Api Asmara" itu juga merupakan anak didik musikus Jack Lesmana sehingga lagu "Dian Asmara" juga sebagai bentuk penghormatan kepada musikus jazz legendaris Indonesia, yang ayah musisi Indra Lesmana itu.
"Rien Djamain itu kayak harta karun musik Indonesia yang orang harus tahu terus. Kebetulan, dia juga salah satu anak asuhnya almarhum Jack Lesmana. Pada album awal-awalnya banyak digarap oleh Jack Lesmana, salah satunya 'Api Asmara'. 'Dian Asmara' itu plesetan dari 'Api Asmara'. Jadi, tribute juga untuk Jack Lesmana dan Rein," kata mantan pemain keyboard grup musik Sore itu.
Baca juga: Mondo Gascaro rilis album soundtrack film "Kucumbu Tubuh Indahku"
Selain itu, ide kolaborasi dengan Rien muncul lantaran Mondo menyiapkan pertunjukan kolaborasi untuk festival musik Syncronized 2019. Pelantun "Apatis" tersebut kemudian mengajak Rien untuk merekam lagu.
"Karena ngobrolnya lama, gue pikir lucu juga ya kalau dibikin lagu baru, terus direkam sebelum manggung, sebelum perform bareng," ujar Mondo.
"Gue kirim demonya. Dia sangat apresiatif. Enggak sampai seminggu lah. Dia pas sampai studio udah hafal lagunya. Wah profesional banget. Amazed juga," katanya.
Baca juga: Mondo Gascaro: sebutan indie dan mainstream sudah tak relevan
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019