Keenamnya termasuk seorang wanita, seorang pejabat polisi senior dan dua penjaga kerajaan, yang semuanya bekerja di istana.
Dua pengumuman terpisah yang diterbitkan dalam lembaran resmi kerajaan menuduh enam kesalahan pendisiplinan parah yang membahayakan pada layanan kerajaan, dan mengatakan mereka telah dipecat dan dilucuti dari semua pangkat resmi mereka.
Baca juga: Raja Thailand copot gelar selirnya karena "tidak setia"
"Raja telah memerintahkan pemecatan mereka dari dinas kerajaan ... karena kesalahan disiplin dan tindakan mereka yang dianggap sangat jahat," kata salah satu pengumuman.
Reuters tidak dapat menghubungi keenam pejabat itu untuk memberikan komentar.
Mantan selir Kerajaan Sineenat Wongvajirapakdi dilucuti dari gelarnya dalam pengumuman luar biasa pada hari Senin, hanya beberapa bulan setelah raja menjadikannya sebagai istri bangsawan - penunjukan pertama seperti itu dalam hampir seabad.
Baca juga: Raja Thailand: Saya akan memerintah dengan kebenaran
Sebuah pernyataan istana pada hari Senin menuduhnya sebagai "tidak loyal" dan melakukan persaingan dengan Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana, yang menikah dengan Raja Vajiralongkorn pada Mei hanya beberapa hari sebelum penobatannya yang rumit.
Keberadaan Sineenat sejak pemecatannya tidak diketahui.
Pernyataan hari Rabu itu tidak secara langsung menghubungkan keenam pejabat yang dipecat itu dengan pemecatan Sineenat.
Baca juga: Raja Thailand akan gantikan ayah di uang baru
Sejak naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej pada tahun 2016, Vajiralongkorn telah terbukti menjadi raja konstitusional yang tegas, mengambil lebih banyak kontrol langsung atas urusan kerajaan dan kekayaan mahkota yang besar, dan mentransfer dua unit militer dari Angkatan Darat Kerajaan Thailand untuk kendali pribadinya.
Kritik publik terhadap raja atau keluarga kerajaan adalah ilegal di bawah undang-undang lese majeste yang ketat di Thailand, dengan penghinaan terhadap monarki yang dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.
Sumber: Reuters
Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019