Nurdin yang juga salah satu pendiri Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) itu mengatakan banyak manfaat yang akan didapat dengan mengembangkan olahraga masyarakat yang sifatnya massal itu.
"Di antaranya adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat. Jadi bukan hanya para atletnya yang sehat" kata Nurdin yang sedang berada di Australia ketika dihubungi Antara..
Menurut Nurdin yang juga Ketua Umum Persatuan Liong Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) itu, Kemenpora perlu memperhatikan pentingnya olahraga masyarakat ini karena menyehatkan masyarakat adalah tugas negara.
Dukungan yang diharapkan dari Menpora kepada olahraga masyarakat, yang sebagian besar tergabung dalam FORMI, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur yang layak.
"Olahraga masyarakat seperti senam terra, senam taichi, street soccer, olahraga tradisional dan sebagainya memerlukan infrastruktur yang memadai. Kalau untuk pelaksanaan sehari-harinya mereka akan bergerak sendiri, walaupun tidak ada dukungan pemerintah," kata Nurdin.
Bedanya dengan olahraga prestasi, dalam cabang dalam FORMI ini yang berolahraga lebih banyak dari pada yang menonton.
"Jadi kami harapkan Menpora baru kita tidak hanya fokus pada olahraga prestasi saja, tapi juga olahraga masyarakat," ujarnya.
Menurut Nurdin Purnomo yang juga Penyantun PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu, tidak masalah Menpora yang baru dilantik ini bukan dari kalangan atlet atau pembina olahraga, yang penting dia memiliki kemampuan dalam manajemen lembaga kementerian itu dengan baik.
"Kalangan atlet pun tidak semua memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola suatu organisasi besar secara optimal," kata Nurdin yang pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 mendapat penghargaan sebagai pembina olahraga dari Kemenpora.
Dia juga berharap Menpora baru nantinya bisa membenahi kepengurusan dalam komite-komite dan lembaga keolahraga di Indonesia, sehingga dan berjalan dengan baik dan dikelola oleh orang-orang yang layak serta memiliki kemampuan.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019