Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Tenggara (Sultra), Faizal Habibie menyatakan suhu udara di Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka tergolong ekstrem karena tingginya mencapai 38 derajat Celcius.Di Kecamatan Pomalaa naik hingga 38 derajat Celcius dari sebelumnya 34 derajat Celcius
"Beberapa hari ini suhu udara di wilayah Sultra yang berada di garis khatulistiwa mengalami kenaikan hingga di atas rata-rata," katanya di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan saat ini wilayah Sultra memasuki musim pancaroba sehingga sejumlah wilayah mengalami cuaca cukup ekstrem.
Wilayah yang mengalami kenaikan suhu di atas rata-rata , kata dia, yaitu di Kecamatan Pomalaa yang naik hingga 38 derajat Celcius dari sebelumnya 34 derajat Celcius, Kota Baubau 35 derajat Celcius dan Kota Kendari 35 derajat Celcius.
Ia mengatakan suhu udara di suatu wilayah dapat dikategorikan ekstrem ketika naik 15 persen dari suhu normal atau naik 4 derajat dan jika sudah mencapai 37 derajat tergolong ekstrem.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus harus waspada, terutama untuk wilayah di Kecamatan Pomalaa karena kelembapan udara bisa turun mencapai 30 persen atau sangat kering.
"Ketika musim kemarau dengan suhu maksimumnya tinggi dan kelembapannya rendah maka bukan hanya potensi dehidrasi tetapi juga berpotensi kebakaran hutan kebakaran hutan" tambahnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi kenaikan suhu dengan meningkatkan minum air putih, serta menyiapkan payung saat keluar rumah, demikian Faizal Habibie.
Baca juga: Cuaca Panas Ancam Dehidrasi
Baca juga: Tanggapan BMKG soal kabar suhu Indonesia capai 40°C saat equinox
Baca juga: Hoaks, gelombang panas ekstrem landa Indonesia hingga tiga hari ke depan
Pewarta: Sarjono
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019