• Beranda
  • Berita
  • Pola kerja perusahaan industri 4.0 harus disesuaikan dengan milenial

Pola kerja perusahaan industri 4.0 harus disesuaikan dengan milenial

24 Oktober 2019 19:24 WIB
Pola kerja perusahaan industri 4.0 harus disesuaikan dengan milenial
Pekerja PT. Dirgantara Indonesia menjelaskan pesawat karya anak bangsa kepada siswa SMK Prakarya Internasional saat acara Milenial Aviation Day 2019 di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2019). Kegiatan yang bertajuk "Sharing and Learning" dan diikuti 48 SMA/SMK se Bandung Raya tersebut sebagai bentuk berbagi ilmu pengetahuan praktis, dan contoh-contoh nyata tentang bekerja dan berkarier di industri penerbangan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ama. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Pola perusahaan yang selaras dengan penerapan Industri 4.0 juga harus dapat menyesuaikan diri dengan karakteristik dan pola yang dianut oleh generasi milenial yang saat ini jumlahnya sangat dominan bagi sumber daya manusia nasional.

"Kita melihat bahwa kemajuan zaman tidak bisa dielakkan. Kalau kita melawan maka kita akan tertinggal," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Industri Johnny Darmawan dalam diskusi yang digelar Apindo tentang "Merumuskan Hubungan Ketenagakerjaan di Era Digital" di Jakarta, Kamis.

Apalagi, ujar dia, Indonesia dapat disebut sebagai negara unik dengan jumlah populasi yang besar, tetapi sekitar 60 persen tenaga kerjanya adalah lulusan SD dan SMP.

Untuk itu, ia mengingatkan bahwa bila konsep Industri 4.0 mau diterapkan, maka juga harus dipahami karakter generasi milenial yang saat ini menjadi SDM.

Baca juga: CEO Forum sebut tiga hal penting untuk Revolusi Industri 4.0

Menurut Johnny, generasi milenial rata-rata ingin melaksanakan pekerjaan yang dia senangi, dan bila mendapatkan penghasilan biasanya akan dihabiskan segera.

Selain itu, Ketua Apindo Bidang Industri juga menyebutkan bahwa milenial cenderung tidak mau diatur dengan waktu, atau dengan kata lain lebih mengutamakan fleksibilitas jam kerja.

Sedangkan penerapan industri 4.0, masih menurut dia, sebenarnya pada akhirnya bisa mengurangi tenaga kerja manusia menjadi mesin otomatis sehingga perlu ditekankan adanya program job creation.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue Devi Ariyani mengingatkan bahwa saat ini pola kerja yang sedang trendi atau naik daun adalah pola kerja gig economy.

Dengan gig economy tersebut, menurut Devi Ariyani, maka semakin banyak pekerjaan yang sifatnya independen atau freelancer atau pekerja lepas.

Selain itu, ujar dia, adanya perkembangan teknologi digital juga membuat semakin banyak generasi termasuk kalangan milenial menjadi lebih berdaya.

Baca juga: Menperin: pemerintah dorong milenial sambut Industri 4.0
Baca juga: Kemenperin pacu generasi milenial melek digital, bangun technopreneur

Baca juga: Saatnya generasi milenial jadi pemimpin

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019