• Beranda
  • Berita
  • Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN

Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN

24 Oktober 2019 22:57 WIB
Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN
Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lim Sung-Nam (kiri) menyampaikan paparan pada sesi diskusi terbatas yang diadakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Kamis (24/10/2019). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi/tm)
Pemerintah Korea Selatan menyatakan pihaknya sepakat dengan prinsip-prinsip yang diajukan dalam Tinjauan ASEAN terhadap skema kerja sama Indo-Pasifik, kata Duta Besar Korsel untuk ASEAN Lim Sung-Nam di Jakarta, Kamis.

"Pemerintah Korsel menyambut baik dan mendukung sikap ASEAN untuk Indo-Pasifik, karena dalam dokumen itu disebutkan sejumlah prinsip seperti misalnya, transparansi, inklusivitas. Terkait itu, ASEAN dan Korsel berada dalam jalur yang sama," kata Dubes Lim dalam sesi diskusi terbatas yang diadakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC).

Menurut Dubes Lim, ASEAN telah tumbuh menjadi salah satu kekuatan dunia yang ikut dapat menentukan peta geopolitik global.

"Saat ini saya melihat ASEAN tidak sebatas dari potensi ekonominya, karena ASEAN telah menjadi entitas politik yang cukup berpengaruh," ujar Dubes Lim.

Akan tetapi, dia tidak menyebut kemungkinan isu Indo-Pasifik akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 30 Tahun Kemitraan ASEAN-Korsel di Busan pada 25-26 November.

Walaupun demikian, pertemuan itu kemungkinan akan membahas isu Laut China Selatan, yang saat ini tengah menjadi sengketa beberapa negara di Asia Tenggara.

Pasalnya, Korea Selatan memiliki kepentingan memastikan Laut China Selatan tetap sebagai jalur laut internasional yang bebas dilalui kapal dagang dan kapal tanker minyak berbagai negara.

"Laut China Selatan merupakan jalur laut yang penting bagi kami karena lebih dari 50 persen kapal dagang Korsel melintas di sana, dan sekitar 90 persen pasokan energi juga melintas di jalur tersebut," kata Dubes Lim.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Laut China Selatan tetap menjadi jalur laut yang bebas dan pengelolaannya diatur sesuai hukum internasional yang berlaku.

Baca juga: Kapal China jauhi Vietnam setelah perseteruan penelitian minyak

Baca juga: Vietnam cabut izin film "Abominable" terkait peta Laut China Selatan

Baca juga: China, Malaysia akan susun mekanisme dialog Laut China Selatan


 

Laut China Selatan Memanas, TNI Antisipasi

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019