• Beranda
  • Berita
  • Pemprov Banten tetapkan produk unggulan pariwisata

Pemprov Banten tetapkan produk unggulan pariwisata

25 Oktober 2019 19:03 WIB
Pemprov Banten tetapkan produk unggulan pariwisata
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati (tengah) didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwsisata Kota Tangerang, Rina Hernaningsih (kiri) menyaksikan penandatangan berita acara penyerahan data dan informasi produk unggulan wisata dari perwakilan Dinas Pariwisata kabupaten/kota Yadi Supriyadi usai pelaksanaan FGD di Kantor Dispar Banten, di Serang, Jumat (25/10/2019). ANTARA/Mulyana/aa.
Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pariwisata bersama delapan kabupaten/kota melakukan kesepakatan untuk menetapkan produk-produk unggulan pariwisata, baik dari aspek destinasi wisata, event unggulan serta produk ekonomi kreatif unggulan di Banten.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Jumat mengatakan, dalam berita acara kesepakatan mengenai penetapan data dan informasi produk unggulan pariwisata kabupaten/kota tersebut, setiap kabupaten/kota maksimal menetapkan 10 produk unggulan wisata yang nantinya akan dimasukkan dalam sistem informasi berbasis digital atau dengan sistem 'e-commerce'.

"Data dan informasi produk wisata unggulan di kabupaten/kota di Banten nantinya kami input ke dalam sistem informasi pariwisata berbasis digital. Ini bagian dari pelaksanaan proyek perubahan yang saya usulkan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II yakni 'Strategi Pemasaran Pariwisata Banten melalui Pendekatan Produk Wisata Berdaya Saing,' kata Eneng Nurcahyati usai menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) terkait penetapan produk wisata unggulan kabupaten/kota di Banten, di Kantor Dispar Banten.

Baca juga: Wujudkan wisata syariah Pemkab Serang gelar MTQ di Anyer

Ia mengatakan, ada empat aspek yang merupakan bagian dari inovasi yang akan dilakukan dalam strategi pengembangan dan pemasaran pariwisata Banten, yakni dari aspek produk wisata, aspek sistem informasi untuk pemasaran produk wisata, membangun kerja sama dengan pihak lain yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata serta aspek ke empat 'branding' dari produk wisata tersebut.

"Produk destinasi wisata unggulan harus sudah memenuhi tiga A yakni Atraktif, Amenitas dan Aksesibilitas. Sedangkan kalender of event harus yang sudah dilaksanakan di tingkat provinsi, nasional dan internasional. Begitu juga dengan produk-produk ekonomi kreatif yang unggulan," kata Eneng Nurcahyati.

Ia mencontohkan, produk destinasi unggulan pariwisata dari Kabupaten Lebak yang diusulkan diantaranya wisata Masyarakat Adat Badut di Kecamatan Ciboleger Kabupaten Lebak. Begitu juga dengan kalender of eventnya, yakni acara Seba Baduy yang dilaksanakan satu tahun sekali di Pendopo Kabupaten Lebak maupun di Pendopo Gubernur Banten.

Begitu juga beberapa usulan destinasi wisata unggulan dari daerah lainnya seperti dari Kota Tangerang diantaranya Taman Gajah Tunggal, Kampung Markisa, Situ Cipondoh, Situ Bulakan, Masjid Al-Azom dan beberapa destinasi lainnya di Kota Tangerang.

Menurut Eneng, dari hasil FGD yang dihadiri beberapa kepala dinas pariwisata dan perwakilan kabupaten/kota tersebut diperoleh kesepakatan antara Dispar Provinsi Banten dan delapan kabupaten/kota di Banten yakni, tujuan dari FGD tersebut untuk mendorong sinergitas antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Banten dalam percepatan pembangunan sektor pariwisata.

Adapun ruang lingkup kegiatan dan kesepakatan tersebut meliputi peningkatan kualitas pengembangan destinasi pariwisata unggulan di kabupaten/kota, pengembangan event unggulan dan pengembangan produk ekonomi kreatif di kabupaten/kota.

"Jadi tadi sudah ada kesepakatan dari delapan kabupaten/kota untuk penetapan produk unggulan meliputi destinasi, event dan produk ekonomi kreatif. Selanjutnya dimasukkan dalam sistem informasi pariwisata Banten berbasis digital. Harapannya tentu pariwisata Banten ke depan semakin maju," kata Eneng Nurcahyati. 

Baca juga: Puluhan UKM siap tampilkan produk unggulan di Festival Cisadane
 

Pewarta: Mulyana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019