"Saya menampilkan 13 busana berjudul 'Emotion' dan saya mengkombinasikan 25 jenis kain," kata perempuan yang akrab disapa Rani ini di Jakarta Fashion Week beberapa waktu lalu.
Rani merupakan salah satu lulusan terbaik Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo, mencoba menginterpretasikan waktu yang berjalan seiring dengan emosi manusia.
Potongan busana asimetris yang longgar dikatakan Rani tidak hanya bisa dipakai oleh perempuan namun juga laki-laki. Beberapa potong pakaian yang dipamerkan bahkan dapat dikenakan oleh perempuan berkerudung.
Karena rancangannya ini dapat digunakan oleh laki-laki dan perempuan, maka Rani lebih banyak membuat rompi, kemeja, jaket, celana, jumpsuit dan mantel berukuran besar.
Dalam karyanya ini, Rani menunjukkan keterampilannya dalam memecah pola. Kali ini setiap pola berasal dari potongan kain yang berbeda sehingga menyerupai puzzle yang disatukan dengan jahitan.
"Karena saya mengkombinasikan berbagai jenis kain dalam satu pakaian, saya kemudian mempelajari bahwa ada bahan-bahan yang memang tidak bisa disatukan menjadi satu potong pakaian," kata Rani menjelaskan kesulitan yang dia hadapi.
Rani menggunakan pita, tehnik menjahit smock, webbing, kelingan, hingga kaitan tas sebagai hiasan dalam rancangannya. Rani banyak memilih warna pastel yang lembut untuk rancangannya, sehingga tampak kontras dengan potongan asimetris yang tajam.
Selain Rani, LPTB Susan Budiharjo juga menampilkan karya tiga desainer terbaik lulusannya seperti Sonia Angela, Prettycia Haqni, dan Bella Shofie. Masing-masing perancang busana memamerkan 13 look yang menginterpretasikan tema utama pagelaran busana ini yaitu “Times”.
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019