Jakarta (ANTARA News) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta masyarakat mewaspadai penayangan film kartun "Tom and Jerry" dan si pelaut "Popeye" karena tayangan itu tidak semua baik bagi anak-anak.
KPI mengimbau para orangtua mendampingi anak-anaknya ketika nonton kartun Tom and Jerry dan Popeye karena banyak gambar yang tidak pantas untuk dikonsumsi anak-anak, kata Koordinator Pemantauan Langsung KPI Pusat, Yuzirwan Uyun, dalam jumpa pers di kantor KPI Jakarta, Selasa.
Yazirwan juga meminta stasiun TV yang memutar film kartun Tom and Jerry dan si pelaut Popeye mencantumkan klasifikasi acara, apakah termasuk dalam klasifikasi A (anak) dan BO (bimbingan orang tua).
Pada kesempatan yang sama, tokoh pendidikan Arief Rahman mengatakan hal yang sama.
"Kita mendapatkan informasi dari luar negeri bahwa dua tayangan itu mendapat banyak keberatan karena adanya tayangan yang tidak pantas," kata Arief yang juga ketua tim panelis pemantau tayangan TV dari KPI untuk periode 3 bulan Juni 2008.
Kartun Tom and Jerry yang sering menampilkan si kucing Tom sebagai kucing yang sial dengan mendapat perlakuan seperti dipukul, ditendang, dilindas, dan kekerasan lain, tidak layak ditonton anak-anak.
"Kalau pada Popeye, ada adegan dimana Olive (istri Popeye) dilecehkan habis-habisan oleh musuh Popeye. Itu tidak pantas bagi anak-anak," kata Arief.
Sedangkan anggota tim panelis Nina Armando menjelaskan Tom and Jerry dan Popeye merupakan dua dari 15 tayangan anak yang dianggap berbahaya oleh YPMA (Yayasan Pengembangan Media Anak).
Dari data YPMA, kartun Tom and Jery ditayangkan setiap hari kecuali Jumat oleh RCTI dan pada Senin - Jumat oleh TPI dan Trans7, sedangkan kartun Popeye and Son ditayangkan setiap hari di ANTV.
YPMA merilis 15 tayangan televisi yang berbahaya bagi anak-anak yiatu Tom and Jerry (RCTI, TPI, Trans7) , Crayon Sinchan (RCTI), Si Entong (TPI), Popeye and Son (ANTV), Oggy and The Cockroaches (ANTV), Mask Rider Blade (ANTV), Detective Conan (Indosiar), Dragon Ball (Indosiar), Naruto 4 (Indosiar), Carita da Angel (Global TV), Ultraman Cosmos (Global TV), One Piece (Global TV) dan Samurai X (Global TV).
Tayangan yang masuk kategori berbahaya, menurut YPMA, yaitu tayangan yang banyak mengandung muatan negatif seperti kekerasan, mistis, seks dan bahasa kasar dengan frekuensi penyiaran yang cukup tinggi dan cenderung menjadi daya tarik utama.
YPMA juga merilis 14 tayangan tv yang berkategori "hati-hati" bagi anak-anak yaitu Doraemon (RCTI), Idola Cilik Seleb dan Rapor (RCTI), Harveytoons (TPI), Transformer (ANTV), Pokemon Series 5 (Indosiar), Power Rangers SPD (Indosiar), Power Rangers Mystic (Indosiar), Scooby Doo Where Are You (Trans7), Shaggy and Scooby Doo Get A Clue (Trans7), New Scooby Doo Movie (Trans7), Avatar The Legend of (Global TV), Spongebob Squarepants (Global TV), Aang dan Skyland (Global TV).
Tayangan yang masuk kategori hati-hati yaitu tayangan yang pada umumnya baik dan memiliki nilai positif namun masih memuat adegan kekerasan, mistis, seks dan cerita yang agak rumit sehingga dipandang memerlukan kehadiran orangtua (BO/bimbingan orang tua) bila anak-anak yang menonton.
YPMA juga merilis 15 acara yang "aman" untuk anak yaitu After School (RCTI), Renovasi Sekolah (ANTV), Surat Sahabat (Trans TV), Cerita Anak (TransTV), Main Yuk! (Trans TV), Bocah Petualang (Trans7). Laptop Si Unyil (Trans7), Jalan Sesama (Trans7), Si Bolang Ke Kota (Trans7), Buku Harian Si Unyil (Trans7), Cita-citaku (Trans7), Dora The Explorer (Global TV), Go! Diego Go (Global TV), Chalkzone (Global TV) dan Backyardigans (Global TV).
Tayangan yang dikategorikan aman adalah tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat lebih seperti pendidikan, memotivasi, mengembangkan sikap percaya diri anak dan penanaman nilai-nilai positif dalam kehidupan.
(*)
Pewarta: surya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008