Kami tengah menjajaki pasar untuk pengelolaan dan pengembangan di berbagai negara seperti misalnya di Afrika
PT Angkasa Pura II tengah menyiapkan program Flagship Go Global untuk merambah pasar internasional yang salah satu target adalah pasar Afrika.
“Kami tengah menjajaki pasar untuk pengelolaan dan pengembangan di berbagai negara seperti misalnya di Afrika. Saat ini kami juga sedang menjajaki peluang untuk mengelola bandara di kawasan ASEAN seperti di Thailand,” jelas Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Bandara-bandara potensial di Afrika yang sudah dan tengah dijajaki oleh Angkasa Pura II antara lain di Mauritius, Madagaskar, Zanzibar, Tanzania, dan Nigeria.
Selain di Afrika, Angkasa Pura II juga pernah mengikuti proses tender pengelolaan operasi Bandara Clark di Filipina di tahun 2018.
Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa Angkasa Pura II saat ini juga tengah mencari mitra operator bandara berkelas dunia untuk mengembangkan dan mengelola salah satu bandara di bawah Angkasa Pura II.
“Saat ini kami tengah menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu.”
Melalui kerja sama dengan mitra strategis, lanjut Awaluddin, maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia.
Diharapkan, kerja sama Angkasa Pura II dengan mitra strategis di Bandara Kualanamu dapat meningkatkan trafik penumpang internasional dan domestik menjadi 20 juta penumpang dalam lima tahun kedepan, pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia lainnya.
Terkait dengan meningkatkan kompetensi karyawan, Angkasa Pura II saat ini telah memiliki Airport Learning Center sebagai kawah candradimuka para talenta di sektor kebandarudaraan.
Di samping itu, karyawan Angkasa Pura II berkesempatan mendapat beasiswa di universitas dalam negeri dan luar negeri, selain mengikuti berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Muhammad Awaluddin menuturkan Angkasa Pura II juga mengajak seluruh stakeholder di industri penerbangan di Indonesia untuk bersama-sama dapat bersinergi dan merumuskan strategi yang tepat agar pelaku sektor penerbangan nasional dapat berkiprah di pasar global.
“Kita harus menjalankan konsep Indonesia Incoporated, harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal,” jelas Muhammad Awaluddin.
Angkasa Pura II saat ini merupakan operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola mengelola 19 bandara di Tanah Air, termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia.
Tahun 2020, Angkasa Pura II dipastikan akan mengelola 20 bandara dengan tambahan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Seperti diketahui pada 2018 lalu, Angkasa Pura II mengelola 16 bandara dengan jumlah penumpang mencapai 113 juta penumpang per tahun.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019