Pemuda Pulau Laut yang tergabung di dalam Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan melakukan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 di salah satu pulau kecil yang terletak di perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.Bagi mereka perjuangan menembus batas dan jarak ke Pulau Semiun tidak sebanding dengan perjuangan para pemuda saat akan menyatukan pemuda di seluruh Indonesia tempo dulu
"Upacara peringatan Sumpah Pemuda di Pulau Semiun ini merupakan ide dari teman-teman di Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan untuk ikut serta menjaga keutuhan NKRI," kata Ketua Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan, Renaldi, Senin, di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau Semiun adalah salah satu pulau yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Ia menjelaskan bahwa perjuangan menggelar upacara itu tidak mudah, karena butuh waktu sekitar dua jam menyeberangi laut luas menggunakan pompong kecil untuk sampai ke pulau tersebut.
Namun, kata dia, bagi mereka perjuangan menembus batas dan jarak ke Pulau Semiun tidak sebanding dengan perjuangan para pemuda saat akan menyatukan pemuda di seluruh Indonesia tempo dulu.
"Maka upacara ini merupakan bukti pemuda Pulau Laut ikut dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.
Bertindak sebagai pembina pada upacara tersebut yakni Kepala Desa Air Payang, Edi Sentano. Pelaksanaan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 mengangkat tema "Bersatu Kita Maju".
Selain anggota Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan, hadir juga beberapa tokoh masyarakat dan pemuda di Kecamatan Pulau Laut dalam kegiatan tersebut.
"Bahkan, tadi beberapa anggota TNI-Polri ikut dalam upacara itu, memang tidak ramai, yang ikut sekitar puluhan orang, karena akses ke Pulau Semiun ini terbatas, dan sebelum upacara kami juga sudah berkemah selama dua hari dua malam di sini (Pulau Semiun)," katanya.
Ia menegaskan bahwa komunitas ini hadir atas dasar semangat pemuda di Kecamatan Pulau Laut dalam mengembangkan serta melestarikan alam yang ada di daerah-daerah perbatasan.
Sebab, menurutnya, banyak pulau di Kecamatan Pulau Laut itu tidak dikelola dengan baik, sehingga potensi pulau-pulau tersebut cendrung terabaikan.
"Kami dari Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan ini telah berkomitmen akan terus berkontribusi dalam mengembangkan potensi pariwisata di perbatasan agar dikenal oleh masyarakat luar," katanya.
Dia menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah maupun pusat agar terus membangun daerah-daerah perbatasan seperti pulau-pulau yang masuk dalam daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Kecamatan Pulau Laut, lanjutnya, masuk dalam salah satu daerah 3T yang harus diperhatikan, baik masyarakat maupun sumber daya alam yang kian melimpah.
"Kami berharap, pemerintah terus membangun daerah-daerah di perbatasan," katanya.
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 di Pulau Semiun berjalan khidmat. Komunitas Jelajah Bebas Perbatasan juga menyerahkan bantuan sembako.
Penerima sembako itu adalah warga Pulau Laut yang satu-satunya menetap di Pulau Semiun tersebut, demikian Renaldi.
Baca juga: Diguyur hujan, upacara Sumpah Pemuda di perbatasan RI-Malaysia khidmat
Baca juga: Soegondo Djojopuspito tokoh Sumpah Pemuda mulai dilupakan
Baca juga: Ketika pemuda memilih jadi relawan
Pewarta: Ogen
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019