• Beranda
  • Berita
  • Pesan Butet untuk peserta audisi beasiswa Solo Raya

Pesan Butet untuk peserta audisi beasiswa Solo Raya

28 Oktober 2019 14:53 WIB
Pesan Butet untuk peserta audisi beasiswa Solo Raya
Mantan pebulu tangkis nasional Liliyana Natsir (Butet). ANTARA/HO PB Djarum/am

Jika belum lolos, kecewa boleh tapi jangan berlarut-larut. Harus dan wajib latihan lagi

Mantan pebulu tangkis nasional sarat prestasi, Liliyana Natsir yang akrab dipanggil Butet mempunyai pesan khusus pada peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 - Solo Raya di GOR RM Said Karanganyar, Jawa Tengah, Senin.

"Menang atau kalah itu biasa, yang penting kita jangan putus asa. Kalau gagal, berarti latihan kurang keras, kurang disiplin, atau kondisi kurang bisa dijaga," kata Butet saat memotivasi peserta audisi.

Mantan tandem Tontowi Ahmad itu menceritakan bagaimana perjuangan Kevin Sanjaya yang saat ini bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon menjadi ganda putra peringkat satu dunia. Kevin juga jebolan audisi.

"Kevin Sanjaya ikut audisi, gagal! Terus ikut audisi kedua baru diterima. Semua teman-teman atlet itu pernah merasakan gagal. Jika belum lolos, kecewa boleh tapi jangan berlarut-larut. Harus dan wajib latihan lagi," kata Butet.

Salah satu tim pencari bakat PB Djarum ini mengharapkan audisi Solo Raya mendapat pemain potensial yang selanjutnya bersaing pada audisi final di Kudus, pertengahan November dan bahkan sukses meraih beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum.

Baca juga: Butet harapkan menteri olahraga perhatikan atlet-mantan atlet

Dalam tatap muka dengan peserta dan orang tua peserta audisi, Butet juga berbagi pengalaman saat dia berlatih sebelum menjadi pemain kelas dunia. Pemain yang sudah empat kali menjadi juara dunia meski dengan tandem yang berbeda itu bercerita tahapan yang dilakukan.

"Pengalaman saya waktu dulu umur 9 tahun, (jenis latihan) enggak terlalu spesifik. Cuma diajarkan memegang raket yang bener. Fisik juga tidak diforsir seperti atlet dewasa. Kalau anak-anak sekarang, orang tua atau pelatih harus menerapkan sistem semacam tarik ulur, yang penting si anak senang dulu. Kalau kita "siksa" dulu, nanti malah nggak mau anaknya," jelas dia.

"Nanti, kalau sudah di sekitar umur 10-11 tahun, itu baru mulai siap serius. Karena usia 11 saja ada yang sudah di asrama PB Djarum," kata pebulu tangkis yang pensiun usai Asian Games 2018 itu.

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 - Solo Raya diikuti 863 atlet dan seleksi dilaksanakan tiga hari. Ada 12 super tiket yang siapkan untuk menjalani audisi final di Kudus guna menentukan peraih beasiswa PB Djarum.

Baca juga: Liliyana Natsir: Atlet putri jangan manja dan cengeng

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019