• Beranda
  • Berita
  • Bangkai F-16 terbakar disulap jadi monumen di Lanud Roesmin Nurjadin

Bangkai F-16 terbakar disulap jadi monumen di Lanud Roesmin Nurjadin

28 Oktober 2019 19:36 WIB
Bangkai F-16 terbakar disulap jadi monumen di Lanud Roesmin Nurjadin
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan Monumen Dirgantara Pesawat F-16 yang pertama di Indonesia di Lanud Roesmin Nurjadin. Pekanbaru, Senin (28/10/2019). ANTARA/Anggi Romadhoni/aa.

Saat itu gagal take-off karena kesalahan teknis

Bangkai pesawat F-16 Block C/D milik angkatan udara yang terbakar akibat gagal lepas landas di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 2015 silam kini telah disulap menjadi monumen di taman Dirgantara Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan monumen F-16 yang kini berdiri kokoh di halaman gedung utama komplek militer Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Senin petang.

"Alhamdulillah hari ini bisa diresmikan. Mudah-mudahan selain menjadi kebanggaan warga Pekanbaru dan Riau, juga menjadi sarana edukasi adik-adik kita," kata Marsekal Yuyu dalam sambutannya.

Baca juga: Pesawat F-16 Lanud Roesmin Nurjadin simulasi terbang malam

Ia mengisahkan bahwa jet tempur F-16 yang dijadikan monumen tersebut merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan yang memperkuat Angkatan Udara Indonesia. Pesawat itu mulai digunakan Angkatan Udara pada pada 27 September 2014 dan baru setahun mengudara di langit Ibu Pertiwi.

Namun, pada suatu hari pada 16 April 2015, pesawat dengan tail number TS-1643 yang dipiloti oleh Letnan Kolonel Firman Dwi Cahyano mengalami kesalahan teknis. Pesawat tersebut membawa bahan bakar penuh dan mengarah ke barat. Areal di sekitar ujung landasan itu merupakan kawasan padat penduduk, kampung Makassar.

"Saat itu gagal take-off karena kesalahan teknis. Bawa bahan bakar penuh kemudian dia mau melaksanakan misi ke arah barat. Di sana ada penduduk kampung Makassar," ujar Marsekal Yuyu yang memberikan kata sambutan persis di samping monumen serta diiringi rintik hujan itu.

Seketika, pilot langsung mengambil keputusan krusial dengan cara mengerem paksa. Akibatnya, ban pesawat habis dan memercikkan api. Pesawat yang membawa ribuan liter bahan bakar seketika terbakar hebat, namun pilot berhasil selamat.

"Saat ini beliau (pilot) menjadi atase pertahanan di Rusia," lanjutnya.

Sementara itu, Marsekal Muda Henri Alfiandi, mantan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin yang kini menjabat sebagai Dansesko Angkatan Udara selanjutnya menginisiasi pembangunan monumen dirgantara. Lanud Roesmin Nurjadin sendiri saat ini diperkuat oleh dua Skadron tempur. Skadron 12 yang berisi Hawk 100/200 dan Skadron 16 berisi F-16.

Inisiasi itu disambut positif oleh Marsekal Yuyu Sutisna. Dia pun meminta agar pesawat nahas yang mengalami kecelakaan di Halim Perdanakusuma agar diperbaiki untuk dijadikan monumen di Lanud Roesmin Nurjadin.

Proses pembuatan monumen dilaksanakan secara maraton pada era kepemimpinan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Age Wiraksono hingga kini Marsekal Roni Irianto Moningka. Keberadaan monumen tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dirgantara masyarakat Bumi Melayu, Riau.

Turut hadir dalam peresmian tersebut Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Setya Imam Effendi serta Komandan Resor Militer Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fadjar.

Baca juga: Lanud Roesmin Nurjadin kerahkan F16 pantau kebakaran hutan

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019