Gelandang tim nasional U-19 Indonesia Brylian Negiehta Dwiki Aldama mengatakan, dirinya menunda tawaran untuk bermain di tim senior Persebaya demi berlaga di klub luar negeri.
“Sebenarnya ada tawaran dari Persebaya, tetapi saya masih menunggu tawaran lain. Saya optimistis bisa bermain di luar negeri,” ujar Brylian di Jakarta, Senin.
Menurut pemain berusia 17 tahun itu, merumput di luar negeri sudah menjadi keinginan terbesarnya sejak memulai kiprah di dunia sepak bola.
Baca juga: PSSI buka jalan enam pemain Garuda Select merumput di Eropa
Dia pun percaya diri bisa memenuhi mimpinya tersebut. Apalagi, Brylian sudah memiliki pengalaman berlatih dan bertanding selama lima bulan di Inggris bersama tim Garuda Select.
“Saya percaya karena saya sudah mengetahui gaya permainan pemain luar negeri,” tutur pesepak bola kelahiran Surabaya itu.
Brylian Negiehta juga memiliki kesempatan untuk mempertajam kemampuannya di Inggris dan Italia karena dia akan terlibat kembali dalam Garuda Select angkatan kedua.
Di sana, Brylian berjanji akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi menarik perhatian klub-klub setempat.
“Saya mau menunjukkan penampilan maksimal agar bisa diincar tim-tim di sana,” kata dia.
Baca juga: 24 pemain perkuat Garuda Select angkatan kedua di Inggris dan Italia
Brylian menjadi salah satu dari enam pemain terbaik Garuda Select angkatan pertama yang berlangsung Januari sampai Mei 2019. Ketika di sana, Brylian sempat mencicipi uji coba (trial) di klub Queens Park Rangers.
Brylian, bersama lima nama terbaik lainnya dari Garuda Select angkatan pertama yaitu Amiruddin Bagus Kahfi, Andre Oktaviansyah, Amiruddin Bagas Kaffa, Muhammad Fajar Fathur Rahman dan David Maulana berhak kembali mengikuti Garuda Select angkatan kedua yang berangkat ke Inggris pada Oktober 2019.
Total ada 24 pemain yang dipanggil PSSI untuk program Garuda Select kedua.
Baca juga: Muhammad Rafli Asrul, anak Enrekang yang siap berkibar di Eropa
Baca juga: Bagus Kahfi merasa kualitasnya meningkat usai mengikuti Garuda Select
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019