"Silahkan saja mengisi di sini masih gratis," kata Ifa, seorang teknisi di SPLU BPPT di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Senin.
Menurut Ifa, sebagian besar yang memanfaatkan fasilitas SPLU BPPT ini adalah pengemudi taksi.
SPLU sedang gencar dibangun menyusul adanya peraturan presiden (perpres) mengenai mobil listrik yang sudah diterbitkan beberapa bulan silam.
"Lumayan sudah banyak yang datang untuk mengisi daya listrik ke sini," kata Ifa.
Baca juga: PLN pasang SPLU sambut era kendaraan listrik
Baca juga: Gaikindo pastikan semua prinsipal otomotif sudah miliki mobil listrik
Dia mengatakan, SPLU ini sudah cukup terkenal di kalangan pengguna kendaraan listrik di Jakarta.
BPPT sudah membuat dua unit SPLU masing-masing di Thamrin dan di Serpong.
Cara penggunaan SPLU ini cukup mudah, hanya tinggal mengaktivasi menggunakan e-KTP pada mesin SPLU, lalu daya listrik sudah bisa dialirkan ke kendaraan.
"Tidak dipungut biaya karena masih masa sosialisasi kepada masyarakat mengenai SPLU," kata Ifa.
Dia berkata kedepannya mungkin akan diberlakukan tarif per KwH seperti tarif listrik di rumah-rumah. Selain itu untuk mengisinya akan disediakan aplikasi
Saat ini kendaraan listrik sudah cukup banyak berada di kalangan masyarakat, populasi terbesar saat ini masih taksi.
Baca juga: PLN sebut telah ada 1.900 SPLU di Jakarta
Baca juga: Bogor kini punya 17 stasiun pengisian listrik umum
Ifa juga mengatakan akan lebih banyak lagi kendaraan listrik mengingat banyak perusahaan yang tertarik untuk investasi di kendaraan listrik.
SPLU BPPT tidak memiliki petugas yang berjaga. SPLU ini adalah self service atau pelanggan melayani sendiri.
Nantinya juga hanya ada teknisi di setiap SPLU untuk mengawasi jika terjadi error.
Pewarta: Ganet, Alya, Agus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019