"Ada 600 anak. Ada SMP, bahkan katanya SD juga, di Kota Bandung," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, data mengenai paparan radikalisme di kalangan pelajar tersebut dia peroleh dari kepolisian menyusul aksi-aksi unjuk rasa yang berujung bentrok.
Wali Kota mengimbau para orang tua, guru, dan kepala sekolah di Kota Bandung meningkatkan pengawasan dan upaya untuk mencegah pelajar kena paparan paham radikal.
"Terutama kepada orang tua dan para kepala sekolah dan guru jangan sampai anak-anak itu jadi korban," kata dia.
Oded juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Kepolisian, Komando Distrik Militer, dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam upaya menangkal penyebaran radikalisme.
Ia berharap selanjutnya tidak ada lagi aksi-aksi massa yang diwarnai bentrokan dan kerusuhan. "Kita tidak berharap ada tindakan anarkis," kata dia.
Baca juga:
BIN: Usia 17-24 tahun rentan terpapar radikalisme
Polisi razia gawai pelajar cegah penyebaran paham radikal
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019