• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPRD Gorontalo Utara berhamburan keluar gedung akibat gempa

Anggota DPRD Gorontalo Utara berhamburan keluar gedung akibat gempa

29 Oktober 2019 14:25 WIB
Anggota DPRD Gorontalo Utara berhamburan keluar gedung akibat gempa
Para anggota DPRD Gorontalo Utara berhamburan keluar gedung akibat gempa. (ANTARA/Susanti Sako)

Banyak retakan di hampir seluruh bagian gedung, khususnya di ruang sidang yang terletak di lantai dua

Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Selasa, berhamburan keluar gedung akibat gempa bumi yang ikut dirasakan di wilayah itu.

Tidak hanya para anggota DPRD, seluruh aparatur yang siap mengikuti sidang paripurna istimewa di gedung berlantai dua itu, di antaranya Asisten I Setda Gorut Suleman Lakoro dan Asisten II Thamrin Yusuf, termasuk Kepala Inspektorat Kabupaten Gorut, Sjamsul Bahri Poe, bersama para aparatur lainnya, serta staf Sekretariat Dewan, ikut berhamburan keluar gedung, Selasa, sekitar pukul 14.43 Wita.

Sebelumnya terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 di Mindanao Filipina pada Selasa pagi, yang dirasakan hingga wilayah Indonesia. Gempa itu dirasakan di wilayah Tahuna hingga Talaud, Sulawesi Utara dengan intensitas II-III MMI.

Setelah gempa tersebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat beberapa kali gempa susulan setelah gempa utama.

BMKG Gorontalo menyampaikan, gempa magnitudo 4,9 berlokasi di 0.10 lintang selatan (LS), 123.03 bujur timur (BT) atau 71 kilo meter (km) selatan Gorontalo, dengan kedalaman mencapai 144 km.

Baca juga: Gempa dengan magnitudo 6,6 guncang Filipina selatan


Sementara itu, anggota DPRD Gorontalo Utara, Ridwan Arbie mengatakan, gedung berlantai dua itu memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

"Banyak retakan di hampir seluruh bagian gedung, khususnya di ruang sidang yang terletak di lantai dua gedung tersebut," ujarnya.

Wajar saja kata dia, jika terjadi gempa maka ketakutan akan dirasakan siapa saja yang berada di rumah rakyat itu.

"Meski tidak terjadi gempa, acapkali siapa saja yang berada di ruang sidang, akan merasakan lantai seperti mengayun atau bergoyang, bahkan diduga bagian lantai di ruang sidang tersebut telah patah, sehingga kondisinya mengkhawatirkan," ucapnya.

Sementara itu, Rizq Menashar, warga Moluo, Kecamatan Kwandang, mengaku, tidak merasakan gempa yang terjadi sore tadi.

"Kami beraktivitas seperti biasa, sebab tidak merasakan gempa," ujarnya yang bertugas di Bawaslu Gorontalo Utara
 

Baca juga: BMKG deteksi lima gempa susulan setelah gempa di Mindanao

​​​​​​​

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019