"BSSN berprinsip netral dalam teknologi," kata Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Sulistyo, dalam rangkaian acara penandatanganan nota kesepahaman BSSN dengan Huawei di Jakarta, Selasa.
BSSN mengungkapkan pernyataan tersebut saat menjawab pertanyaan mengenai kekhawatiran mengenai backdoor, perangkat lunak yang sengaja disisipkan untuk masuk ke sistem.
Sulistyo menyatakan kerja sama BSSN dengan Huawei ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga netralitas dalam bidang teknologi.
BSSN pernah bekerja sama dengan perusahaan teknologi Cisco tahun lalu.
"Kami terbuka untuk perusahaan-perusahaan," kata Sulistyo.
BSSN menyatakan mereka menguji teknologi yang akan digunakan apakah sudah memenuhi aturan dan standar BSSN.
Kepala BSSN Hinsa Siburian ditemui di acara yang sama menyatakan Indonesia akan menggunakan teknologi dari mana pun selama berguna dan menguntungkan negara dan bangsa.
"Yang baik dan terbaik untuk kita, menguntungkan bangsa kita, tidak merugikan, kita harus kerjasama, terutama bidang teknologi informasi saat ini," kata Hinsa.
Amerika Serikat pertengahan ini melarang perusahaan mereka untuk berdagang dan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan China, termasuk Huawei. AS khawatir perusahaan China akan digunakan pemerintah mereka sebagai mata-mata.
Baca juga: BSSN-Huawei kerja sama kembangkan SDM
Baca juga: Wakil Kepala BSSN ingatkan waspada kemajuan teknologi ponsel pintar
Baca juga: BSSN: kemudahan teknologi miliki risiko dan ancaman
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019