PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) kembali melistriki lima desa di Kabupaten Sarmi dan Jayapura, Papua, dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional ke-74 sebagai kado kepada masyarakat setempat.kini lima desa ini sudah bisa menikmati listrik selama 12 jam menyala, dan ke depan akan menjadi 24 jam dan kehadiran listrik diharapkan dapat membantu masyarakat di desa tersebut terus maju.
Salmon Kareth, manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jayapura kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan lima desa tersebut adalah Martewar, Wari, Niwerawar, serta Aruswar yang terdapat di Distrik Arbais, Kabupaten Sarmi, dan Desa Binguin Progo yang berada di Distrik Genyem, Kabupaten Jayapura.
"Dengan resminya PLN melistriki lima desa ini, harapan akan adanya listrik dari masyarakat pun akhirnya terwujud," katanya.
Menurut Salmon, kini lima desa ini sudah bisa menikmati listrik selama 12 jam menyala, dan ke depan akan menjadi 24 jam dan kehadiran listrik diharapkan dapat membantu masyarakat di desa tersebut terus maju.
Baca juga: PLN tetapkan empat pembangkit energi baru dan terbarukan untuk Papua
"Perjalanan yang memakan waktu enam jam dari Kota Jayapura ini tidak menurunkan semangat PLN untuk menerangi desa-desa tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam melistriki lima desa tersebut, PLN menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 1x100 kW dan 1x40 kW, adapun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang juga dibangun sepanjang 19,6 kms dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 3,2 kms.
"Dari sisi pelanggan, hingga kini sudah 165 pelanggan yang melakukan pendaftaran di lima desa tersebut serta 186 pelanggan telah melakukan permohonan agar rumahnya dapat teraliri listrik, diharapkan dengan hadirnya listrik di lima desa ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga membantu dari sektor pendidikan," katanya.
Kepala Distrik Arbais, Kabupaten Sarmi, Oktavianus Sawinay menyampaikan terima kasih kepada PLN karena sudah mengalirkan listrik distrik tersebut. Sebelumnya listrik hanya bisa digunakan petang hari dengan genset dan solar cell dari pemda setempat.
Ia berharap dengan adanya listrik, masyarakat bisa membuka usaha baru berjualan token listrik supaya tidak bersusah payah ke kota untuk membeli bensin untuk genset.
Baca juga: Rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat capai 97 persen
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019