Panji Petualang, Tyo Survival, serta beberapa Youtuber penyiar konten reptil lainnya melakukan aksi sosial itu setelah mengetahui ibu dari empat anak itu meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan setelah digigit ular berbisa.
"Kedatangan kami ke Pasir Kampung selain memberikan santunan pada anak yang orang tuanya menjadi korban gigitan ular, juga memberikan edukasi pada warga sekitar terkait penanganan korban gigitan ular," kata Panji kepada wartawan pada Selasa.
Saat memberikan edukasi seputar penanganan ular berbisa, Panji Petualang dan timnya menangkap satu ular weling (Bungarus candidus) di belakang rumah keluarga korban gigitan ular tersebut setelah melakukan penyisiran di sekitar rumah mereka.
"Kondisi belakang rumah merupakan tebing dan perkebunan yang terjal, sempat menyulitkan pencarian ular. Namun kondisi seperti ini merupakan habitat berbagai jenis ular, termasuk ular berbisa," kata Panji, yang menduga masih banyak ular berbisa di area tersebut.
Panji dan Youtuber penyiar konten reptil lainnya juga memberi tahu warga cara menangkap ular dan memberikan pertolongan pertama kepada korban gigitan ular.
"Harapannya warga tidak ada lagi yang jadi korban dan tidak ada juga korban meninggal dunia ketika terkena gigitan ular," kata Panji.
Hery Misbahudin (18), anak tertua dari korban gigitan ular di Desa Cipendawa, mengatakan bahwa ular yang menggigit ibunya mirip dengan ular yang ditangkap tim Panji Petualang.
"Ularnya hampir sama tapi hanya warnanya yang berbeda," katanya.
Hery dan ketiga saudaranya mendapat bantuan dari beberapa pihak setelah ibu mereka meninggal dunia akibat gigitan ular.
"Kami banyak mendapat perhatian dari berbagai pihak termasuk Bupati Cianjur Herman Suherman, yang memberikan bantuan untuk kami kakak beradik hingga lulus sekolah," katanya.
Baca juga:
Gigitan ular tewaskan 125.000 orang setiap tahun
Kemenkes segera susun regulasi pengobatan gigitan ular
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019