Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik sepakat untuk menuntaskan penyeragaman data luas baku sawah, khususnya untuk tanaman padi dalam kurun waktu 100 hari, sesuai target Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.saya yakin penyesuaian data kita yang ada, yang kemungkinan terjadi perbedaan, bisa terselesaikan
Kesepakatan tersebut ditunjukkan dengan kedatangan Syahrul Yasin Limpo menemui Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Selasa. Dalam pertemuan tersebut, Mentan menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti data BPS sebagai acuan.
"Mulai hari ini, saya yakin penyesuaian data kita yang ada, yang kemungkinan terjadi perbedaan, bisa terselesaikan. Seperti janji saya, seratus hari. Saya kerja Insya Allah semua akan rampung. Intinya, (Kementerian) Pertanian ikut BPS," kata Syahrul di Jakarta, Selasa.
Seperti diketahui, berdasarkan data yang diambil dari citra satelit melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA), luas lahan baku sawah Indonesia turun menjadi 7,1 juta hektare, dari 7,75 juta hektare pada 2013.
Baca juga: Mentan SYL diharapkan beri perhatian lebih ke perkebunan
Pemerintah masih terus melakukan verifikasi terhadap data yang dikeluarkan melalui Ketetapan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No 339/2018 tanggal 8 Oktober 2018 tersebut.
Oleh karena itu, Syahrul meminta agar pengambilan sampel atau ubinan harus dilakukan bersama-sama antarlembaga terkait agar tidak ada perbedaan data. Selain itu, kedua pihak juga akan menyepakati tentang definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk perkebunan.
"Definisi terhadap sawah misalnya. Kalau ditanami tembakau, masih sawah kan namanya. Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah," kata Mentan.
Baca juga: Benahi data pangan, Mentan Syahrul minta Amran tidak pulang kampung
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan BPS akan bekerja sama dengan lima lembaga lainnya, yakni Kementan, Kementerian ATR/BPN, Badan Informasi Geospasial, LAPAN dan BPPT untuk penyeragaman data lahan baku sawah.
Suhariyanto menyepakati pada tahap awal, penyeragaman data akan difokuskan pada tanaman padi. Data produksi padi ini ditargetkan dapat dipublikasikan oleh BPS pada Januari 2020.
"Kami akan selesaikan yang padi dulu. Setelah itu akan merambah ke yang lainnya, bertahap. Tetapi bahwa target Pak Mentan 100 hari satu data padi dulu, kami akan selesaikan," kata Suhariyanto.
Baca juga: Target 100 hari pertama Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019