Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membujuk seorang pemuda bernama Supriyono (27) di sela kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas, Selasa, agar bersedia dirawat di RSJD Amino Gondohutomo Semarang.gratis semua, pakaian juga dapat, obat-obatan dapat
Orang nomor satu di Jateng itu menggunakan dialek "Ngapak" khas Banyumasan saat membujuk Supriyono yang sehari-hari menghuni ruang 1,5 x 1 meter di salah satu sudut rumahnya di RT 3 RW 5 Kelurahan Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Kalimat-kalimat rayuan dilontarkan Ganjar kepada Supriyono, penderita gangguan jiwa agar menerima tawarannya yakni mau dirawat di RSJD Amino Gondohutomo.
Baca juga: Rumah sakit jiwa Surakarta terima makin banyak pasien kecanduan ponsel
Baca juga: RSJ Jabar ungkap kasus anak ODGJ akibat penggunaan gawai berlebih
Kalimat-kalimat rayuan itu bersumber dari hal-hal yang disukai Supriyono, seperti selain seorang istri atau kekasih. Hal lain yang diajukan pada Supriyono adalah berbagai bermacam minuman dingin, baju sampai rokok.
Semua ditawarkan Ganjar dari luar ruangan kecil berdinding besi, tempat Supriyono menghabiskan hari-harinya.
"Rambute keren nemen, kayak pemain band, kayak penyanyi. Kon pengin nduwe bojo pira, siji apa loro? Loro langsung? Kene ceweke seng paling ayu siapa? Ngko langsung tak lamarna.(Rambutnya keren banget, seperti pemain band, seperti penyanyi. Kamu pengin punya istri berapa, satu atau dua? Dua langsung? Di sini ceweknya siapa yang paling cantik?)," kata Ganjar.
Baca juga: Terapi gangguan jiwa model "ndeso" ala puskesmas Banyuwangi
Baca juga: Kecanduan gim HP, dua remaja Bekasi alami gangguan jiwa
Mendengar tawaran-tawaran dari Ganjar, Supriyono yang terus memandangi botol berisi susu sambil mengepulkan asap rokok mengiyakan tawaran dengan jawabannya lirih.
Kepada keluarga Surpiyono, terutama ibundanya, Ganjar menjelaskan bahwa pengobatan tersebut seluruhnya ditanggung Pemprov Jateng dan tidak ada pungutan apapun ke pihak keluarga.
"Gratis semua, pakaian juga dapat, obat-obatan dapat. Kalau iya, nanti Supri langsung kita antar ke rumah sakit milik Pemprov," kata Ganjar yang hanya mendapat balasan beberapa anggukan ibundanya Supri.
Baca juga: Rumah Sakit Jiwa Kupang pamer lukisan karya penderita gangguan jiwa
Baca juga: Masa remaja paling rentan alami gangguan jiwa, kata psikiater
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019