"Sekarang baru sampai Garut dulu tahap pertama, setelah Cibatu-Garut nanti rencana bisa sampai ke Cikajang, pasti dilanjutkan," kata Vice President Corporate Culture and General Facilities PT KAI, Mateta Rijalulhaq di sela-sela kegiatan PT KAI Mengajar di SD Negeri Padasuka 2, Cikajang, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, PT KAI saat ini sedang mengerjakan reaktivasi jalur rel kereta api dari Stasiun Cibatu-Garut yang ditargetkan mulai beroperasi melayani masyarakat awal 2020.
Baca juga: PT KAI mulai petakan jalur reaktivasi rel rute Banjar-Pangandaran
Setelah sampai Stasiun Garut, kata dia, PT KAI merencanakan reaktivasi rel kereta api Stasiun Garut-Cikajang sejauh 28 km yang selama ini sejak tahun 1982 tidak berfungsi.
"Jalur Cikajang itu masih ada, bangunan stasiunnya juga masih ada, cuma kondisinya tidak karuan, maklum bangunannya kan ditinggalkan," kata Mateta.
Ia mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cikajang itu sudah lama diharapkan masyarakat untuk memudahkan akses transportasi massal selain mobil angkutan umum.
Baca juga: Pemprov Jabar dukung reaktivasi jalur kereta api
Selain itu, lanjut dia, kawasan Cikajang memiliki banyak potensi seperti hasil bumi yang harus didukung dengan transportasi massal seperti kereta api agar pertumbuhan ekonomi di Garut berkembang cepat.
"Saya yakin nanti Cikajang ini akan menjadi sumber hasil bumi, apalagi sekarang sedang menggalakan produk kopi," katanya.
Ia menambahkan, reaktivasi kereta api tidak hanya di Garut, tetapi daerah lain juga seperti Bandung-Ciwidey, Banjar-Pangandaran, Bandung-Majalaya, dan Tanjungsari.
"Pak Jokowi (Presiden Indonesia) dan PT KAI serius tentang perkeretaapian, menghidupkan jalur kereta api," katanya.
Seorang warga Cikajang, Garut, Euis Yani (55) mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cikajang karena akan memudahkan masyarakat pergi ke kota.
"Saya mendukung kereta api ke Cikajang diaktifkan lagi, karena nanti kalau mau ke Garut ongkosnya akan murah, sekaligus bisa bernostalgia," kata Euis yang tahun 1980an sempat merasakan kereta api di jalur Cikajang itu.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019