Masyarakat di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah diimbau untuk mewaspadai peningkatan intensitas hujan yang diprakirakan akan terjadi pada bulan November 2019, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Jateng,Teguh Wardoyo.masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir untuk waspada
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, wilayah Jawa Tengah secara umum akan memasuki musim hujan. Pada awal-awal bulan November, intensitas hujannya diprakirakan masih ringan hingga sedang, namun mulai pertengahan bulan diprakirakan mulai meningkat," katanya di Cilacap, Kamis.
Bahkan, kata dia, curah hujan pada bulan November di wilayah pegunungan tengah Jateng khususnya Banjarnegara bagian utara, sebagian kecil Banjarnegara bagian timur, Wonosobo bagian barat, dan Pekalongan bagian selatan diprakirakan lebih dari 500 milimeter atau sangat tinggi.
Sementara curah hujan di wilayah pegunungan tengah Jateng lainnya seperti Banyumas bagian timur laut, sebagian besar Purbalingga, Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian barat, sebagian besar Banjarnegara, serta sebagian besar Wonosobo diprakirakan berkisar 401-500 milimeter dan masuk kategori tinggi.
Teguh mengatakan curah hujan di wilayah Jateng bagian selatan seperti sebagian besar Cilacap, sebagian besar Banyumas termasuk sekitar Gunung Slamet, Purbalingga bagian selatan, Banjarnegara bagian barat, sebagian besar Kebumen, serta Purworejo bagian utara diprakirakan berkisar 301-400 milimeter dan masih masuk kategori tinggi.
Baca juga: BMKG: Sebagian daerah Jatim masuki masa peralihan musim
"Curah hujan di beberapa wilayah Jateng selatan seperti Cilacap bagian barat daya, Kebumen bagian tenggara, dan Purworejo bagian selatan diprakirakan masuk kategori menengah dengan curah berkisar 201-300 milimeter," katanya.
Terkait dengan prakiraan curah hujan tersebut, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana itu.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan jika dilihat dari sifat hujannya, secara umum sifat hujan pada bulan November 2019 di wilayah pegunungan tengah Jateng maupun Jateng selatan diprakirakan normal meskipun ada beberapa daerah yang di bawah normal.
Baca juga: Gerak semu matahari pemicu suhu panas
"Sifat hujan normal itu curah hujannya sama dengan rata-rata selama 30 tahun yang berkisar 85-115 persen. Misalnya pada bulan November, normalnya di Cilacap 100 persen namun prakiraannya 125 persen, berarti sifat hujannya di atas normal, kalau prakiraannya 75 persen berarti di bawah normal," jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan prakiraan, sifat hujan bulan November di sebagian besar Cilacap, sebagian besar Banyumas, sebagian besar Purbalingga, sebagian besar Banjarnegara, sebagian besar Wonosobo, sebagian kecil Kebumen bagian barat dan timur, serta sebagian besar Purworejo diprakirakan normal atau berkisar 85-115 persen.
Sementara sifat hujan di sebagian kecil wilayah Cilacap khususnya bagian selatan dan timur, Banyumas bagian tenggara, sebagian besar Kebumen, Purworejo bagian selatan, sebagian kecil Wonosobo bagian barat daya, Purbalingga bagian tengah dan barat laut, serta sebagian kecil Banjarnegara bagian barat daya diprakirakan di bawah normal dengan kisaran 51-84 persen.
Baca juga: BMKG: Awal musim hujan di banyak wilayah mundur hingga November
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019