BMKG sebut 136 titik panas di NTT

31 Oktober 2019 11:58 WIB
BMKG sebut 136 titik panas di NTT
Sistem pembukaan lahan dengan pola tebas bakar yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di NTT. (ANTARA)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, saat ini terdapat 136 titik panas (hotspot), di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Titik panas tersebut, tersebar di 12 kabupaten yang ada di provinsi berbasis kepulauan itu, kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis terkait potensi karhutla di NTT.

Ke-12 kabupaten itu adalah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Alor, Rote Ndao, Sumba Timur, Sumba Tengah, Ende, Sikka, Lembata dan Flores Timur.

Baca juga: BMKG: Wilayah NTT masih berpotensi terjadi karhutla

Menurut dia, sebaran titik panas terbanyak terdapat di Kabupaten Kupang mencapai 45 titik panas, yakni Amabi Oefeto tiga titik, Amabi Oefeto Timur tujuh titik. Selanjutnya, Amarasi 13 titik panas, Amfoang tiga titik dan Fatuleu 16 titik panas serta Nekamese, Tabenu dan Takari masing-masing satu titik panas.

Wilayah kabupaten dengan titik panas terbanyak kedua terdapat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yakni 32 titik panas.

Disusul Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 25 titik panas dan Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste 11 titik panas.

Sementara kabupaten lainnya seperti Flores Timur, Lembata, Ende, Sikka, Rote Ndao, Sumba Tengah, hanya terdapat beberapa titik panas. 

Baca juga: Kalteng, Kalbar dan NTT provinsi dengan lahan terbakar terbesar
 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019