Secara kumulatif, total realisasi sepanjang Januari-September 2019 sudah mencapai Rp601,3 triliun atau mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2019 sebesar Rp792,0 triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan III-2019 mencapai Rp205,7 triliun, naik 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp173,8 triliun.
Ada pun jika dibandingkan dengan triwulan II-2019, realisasi investasi pada Juli-September 2019 itu meningkat 2,6 persen dari Rp200,5 triliun.
"Secara kumulatif, total realisasi sepanjang Januari-September 2019 sudah mencapai Rp601,3 triliun atau mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2019 sebesar Rp792,0 triliun," kata Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani dalam paparannya di Jakarta, Kamis.
Farah merinci, realisasi investasi triwulan III-2019 itu mencakup realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp100,7 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp105,0 triliun.
Dari sebaran sektornya pada periode tersebut, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan berada di lima teratas.
Sementara DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Jawa Tengah berada di lima lokasi teratas realisasi investasi di triwulan ketiga 2019.
Ada pun lima negara asal investasi asing pada triwulan III 2019 yakni Singapura (1,9 miliar dolar AS), Belanda (1,4 miliar dolar AS), Tiongkok (1 miliar dolar AS), Jepang (0,9 miliar dolar AS), dan Hong Kong (0,4 miliar dolar AS).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam kesempatan yang sama, menilai realisasi investasi pada triwulan ketiga 2019 masih dalam koridor rencana lembaga tersebut dalam mencapai target realisasi investasi sepanjang 2019 sebesar Rp792 triliun.
"Ini (total) masih di kisaran 75 persen atau 76 persen, masih ada sisa yang Insya Allah akan tercapai walaupun pertumbuhan ekonomi global belum terlalu baik," katanya.
Bahlil menegaskan investasi yang masuk ke Indonesia harus terkait dua hal, yakni menciptakan lapangan kerja dan mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Dalam peranan investasi ini, sampai triwulan III-2019, sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 212.581 orang dengan rincian 109.475 orang di proyek PMDN dan 103.106 orang di proyek PMA," jelasnya.
BKPM, lanjut Bahlil, bertekad untuk bekerja lenih efisien, melalui koordinasi dan kolaborasi yang lebih intens dengan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah baik dalam pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor.
Baca juga: Kepala BKPM tegaskan pelarangan ekspor nikel tetap sesuai jadwal
Baca juga: Luhut sebut penghentian ekspor nikel hanya sementara sebelum 2020
Baca juga: Dukung investasi MRO asing, BKPM beri "tax holiday"
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019