El Clasico bernuansa masalah nasional Spanyol

31 Oktober 2019 16:47 WIB
El Clasico bernuansa masalah nasional Spanyol
Presiden Liga Spanyol Javier Tebas. AFP/ROSLAN RAHMAN
Presiden Liga Spanyol Javier Tebas mengakui bahwa duel antara Barcelona dengan Real Madrid yang populer disebut sebagai El Clasico senantiasa memuat nuansa masalah dalam negeri.

El Clasico, di mata Tebas jelas bukan sekedar atau bukan semata persaingan dalam kompetisi Liga Spanyol, tetapi menyentuh masalah domestik.

Pertandingan antara Barcelona kontra Real Madrid semula dijadwalkan untuk dimainkan di stadion Camp Nou pada 26 Oktober 2019.

Muncul kemudian soal keamanan laga. Pihak manajemen Liga Spanyol kemudian mengusulkan agar pertandingan dikembalikan ke stadion Santiago Bernabeu.

Proposal itu kemudian ditolak oleh kedua klub. Sebelumnya pecah kerusuhan di Catalonia, lantas keluar opsi yang paling mungkin yakni dua bulan ke depan, yakni 18 Desember. Hal tersebut kemudian dikonfirmasi aosiasi sepak bola Spanyol pada pekan ini.

Asosiasi sepak bola Spanyol mendapat dukungan dari sejumlah klub, agar menghelat El Clasico pada 18 Desember, hanya saja manajemen Liga Spanyol ingin agar pertandingan diadakan pada 7 Desember.

Laga Real Madrid lawan Espanyol dan Barcelona lawan Mallorca, dijadwalkan agar dimainkan pada hari 4 Desember.

Pada 18 Desember ada perhelatan Copa del Rey. Manajemen Liga Spanyol menginginkan agar laga diadakan pada akhir pekan demi pendapatan dari hak siar televisi.

"Masalah El Clasico menyentuh masalah negara. Saya tidak melihatnya sekedar sebagai soal Barcelona," kata Tebas kepada wartawan dalam sebuah acara, seperti dikutip oleh ESPN FC.

"Kami ingin membalikkan jadwal pertandingan agar dapat menunda (pertandingan di Camp Nou) sebanyak mungkin, 18 Desember belum dipilih oleh Liga Spanyol."

"Apa yang kami ketahui dari informasi polisi bahwa berbahaya bila laga diadakan pada 26 Oktober. Saya tidak tahu data apa yang Barcelona katakan bahwa tanggal 18 Desember, justru bisa lebih berbahaya."

"Bagi kami, penting bahwa laga diadakan pada akhir pekan dan tengah hari tetapi hal itu tidak terjadi. Saat kick-off untuk El Clasico di babak pertama selalu dipilih dengan mempertimbangkan Asia."

"Kalau saja laga diadakan pada malam hari, maka banyak negara yang akan melewatkannya. Dari Arab Saudi sampai Jepang dan sampai ke Australia, mereka akan tidur."

Baca juga: Presiden La Liga lebih pilih Neymar tidak kembali ke Barcelona

Baca juga: Javier Tebas sebut Messi sebagai ikon sepak bola Spanyol

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019