Program pengembangan ekonomi lokal bagi korban bencana di Desa Tuva diluncurkan di lapangan sepak bola Desa Tuva pada Kamis.
"UNDP hadir untuk memberikan bantuan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk BAZNAS untuk membangun kembali kawasan yang terdampak bencana. Bantuan untuk membangun ketahanan masyarakat di Desa Tuva agar memiliki ketahanan dari aspek sosial dan ekonomi," kata Deputy Resident Representative UNDP Indonesia Sophie Kemkhadze.
Kemkhadze mengemukakan bahwa UNDP menjalankan program pemulihan ekonomi berdasarkan hasil survei mengenai kebutuhan korban bencana di wilayah Sigi.
Ia mengatakan, warga Desa Tuva yang menjadi korban bencana pada 28 September 2018 mayoritas petani dan mereka membutuhkan bantuan untuk memulihkan perekonomian keluarga.
"UNDP akan membantu kegiatan pertanian, membantu produksi pertanian, pengembangan, dan pemasarannya," kata dia.
Komisioner BAZNAS Nana Mintarti menyatakan bahwa pembangunan ketahanan ekonomi warga penting untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana di Sigi.
Program pembangunan ketahanan ekonomi warga yang dijalankan UNDP dan BAZNAS, menurut dia, difokuskan pada dukungan terhadap pengembangan usaha pengolahan pascapanen komoditas pertanian dan perkebunan sesuai dengan kebutuhan warga setempat.
"Kami melihat bahwa di wilayah ini memiliki potensi kelapa yang baik, peternakan domba, ini akan menjadi titik masuk untuk penguatan ekonomi warga. Kami butuh kajian dari akademisi Untad terkait potensi pascapanen pertanian, peternakan, dan perkebunan," ujar dia.
Di samping itu, ia melanjutkan, kedekatan lokasi Desa Tuva dengan kawasan Taman Nasional Lore Lindu bisa menjadi modal untuk mengembangkan ekowisata yang selanjutnya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga.
Nana menjelaskan pula bahwa dana sekitar Rp58 miliar telah terkumpul untuk membantu pemulihan pascabencana di wilayah Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong di Sulawesi Tengah.
Menurut Kemkhadze, UNDP bersama BAZNAS juga mendukung pembangunan infrastruktur desa termasuk jembatan dan balai pertemuan warga selain meningkatkan kesiapan warga dalam menghadapi dan mengantisipasi bencana.
"Kesiapsiagaan warga terhadap bencana dibangun mulai dari pendidikan dasar, kepada generasi muda, oleh karenanya akan masuk ke sekolah-sekolah," katanya.
Baca juga:
Desa Sibalaya di Sigi jadi kampung pengelola keuangan haji
Jadup 13.894 penyintas korban bencana Palu dan Sigi segera disalurkan
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019