Gugatan diajukan LSM Sierra Club dan Center for Biological Diversity hampir empat pekan setelah Biro Pengelolaan Lahan (BLM) Departemen Dalam Negeri memberikan lampu hijau atas rencana tersebut, yang memungkinkan penyewaan migas dilakukan di 11 daerah di kawasan pesisir California Tengah.
Langkah itu mengakhiri moratorium penyewaan selama lima tahun di negara bagian itu, yang dipicu oleh penolakan hukum.
Dalam berkas yang diajukan ke pengadilan federal di San Francisco, kelompok konservasi itu berpendapat bahwa biro tersebut melanggar hukum lantaran gagal menganalisis bahwa kerusakan pengeboran akan berdampak pada pasokan air tanah, perubahan iklim dan potensi gempa yang disebabkan teknik hydraulic fracturing atau metode fracking.
Juru bicara BLM Sarah Webster melalui pernyataan menyebutkan bahwa badan tersebut sedang meninjau ulang gugatan hukum.
Keputusan 4 Oktober "mencapai keseimbangan antara konservasi sumber daya dan pengembangan energi yang konsisten dengan misi BLM tentang pengelolaan lahan untuk berbagai penggunaan dan hasil berkelanjutan," tambah Webster.
BLM tidak mengadakan penjualan sewa di California sejak 2013, ketika seorang hakim menetapkan bahwa badan tersebut secara ilegal menyediakan penyewaan tanpa menganalisis dampak lingkungan akibat fracking. Badan tersebut menerbitkan studi lingkungan baru dan rencana pengelolaan sumber daya awal Oktober ini.
Rencana itu merupakan satu dari banyak cara yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump untuk memperluas produksi minyak dan gas di lahan federal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Eminem pernah diinterogasi agen rahasia gara-gara lirik anti-Trump
Baca juga: Queen larang Donald Trump gunakan "We Will Rock You" untuk kampanye
Baca juga: Trump tanggalkan rencana gunakan resor golf Florida untuk KTT G7
Putra Donald Trump ungkap alasan bangun resor ultra mewah di Lido
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019