Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengapresiasi bantuan yang diberikan Jepang dalam pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di pulau-pulau terdepan wilayah Indonesia.Pemerintah Jepang telah memberikan bantuan untuk kawasan-kawasan terluar Indonesia senilai 2,5 miliar yen
"Pemerintah Jepang telah memberikan bantuan untuk kawasan-kawasan terluar Indonesia senilai 2,5 miliar yen," kata Menteri Edhy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Perusahaan Jepang lirik potensi perikanan Sulsel
Baca juga: KKP dorong kerja sama RI-Jepang konservasi karbon biru
Menurut Edhy, bantuan tersebut bakal digunakan untuk membangun dan memperkuat SKPT yang berfungsi sebagai wadah berkumpulnya nelayan-nelayan di wilayah terdepan Republik Indonesia.
Menteri Edhy juga telah menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis (31/10/2019).
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi mengenai kelanjutan kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang kelautan dan perikanan ke depannya.
Edhy juga mengutarakan harapannya agar pembangunan SKPT yang telah dimulai sejak 2018 diharapkan dapat segera diselesaikan sehingga menyokong usaha nelayan-nelayan Indonesia.
Ia menambahkan Jepang berniat melanjutkan bantuan untuk membangun dan memperkuat beberapa SKPT.
Jepang bahkan menambah bantuan berupa satu unit radar pantai dan satu kapal pengawas yang akan segera direalisasikan pada 2019 ini.
Terkait bantuan radar pantai dan hibah kapal pengawas ini, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo menginginkan bantuan itu memenuhi standar Jepang, sehingga dapat memperkuat pengawasan di perairan Indonesia secara optimal.
Sementara itu, Masafumi Ishii mengatakan Indonesia dan Jepang merupakan negara kepulauan yang memiliki strategi yang sejalan dalam pengelolaannya, termasuk dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui beberapa proyek yang digarap bersama.
Sebelumnya, KKP juga menjalin kerja sama bidang pengembangan kapasitas kemaritiman dengan Institut Studi Kemaritiman Maroko, sebagai upaya menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua negara.
Baca juga: Luhut BP minta Jepang percepat realisasi budi daya perikanan di Natuna
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019