Drainase di tempat kita tidak mengalir karena tersumbat beberapa puing di sekitar lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, katanya.
Permukiman warga di RW12 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, disergap banjir imbas hujan lebat disertai angin kencang, Jumat malam.
"Ada tiga RT di RW12 ini yang kebanjiran sekitar jam 19.30 WIB," kata warga RT08 RW12, Budiono, di Jakarta.
Air hujan tidak hanya merendam sejumlah jalan lingkungan di wilayah setempat, tapi juga masuk hingga ke dalam rumah penduduk dengan kedalaman hingga 50 centimeter.
Baca juga: BPBD belum terima laporan genangan di Jaktim
Baca juga: BPBD belum terima laporan genangan di Jaktim
Menurut Budiono, banjir yang baru kali ini terjadi sejak 2007 diduga imbas dari penutupan saluran air di sekitar proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bersebelahan dengan permukiman warga.
"Drainase di tempat kita tidak mengalir karena tersumbat beberapa puing di sekitar lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," katanya.
Baca juga: BMKG sebut ada potensi hujan di Jakarta dan sekitarnya
Baca juga: BMKG sebut ada potensi hujan di Jakarta dan sekitarnya
Warga lainnya di RT8 RW12 Cipinang Melayu Sastro mengatakan, banjir terakhir di wilayahnya terjadi pada 2007 lalu, namun setelah Kali Sunter dinormalisasi, banjir mulai reda.
"Imbasnya sekarang karena hujan kan tadi cukup lebat, ditambah saluran air di dekat proyek kereta cepat ditutup, jadi air berbalik arah ke rumah saya," katanya.
Baca juga: Warga Bambu Apus tampung hujan jadi air cadangan
Baca juga: Warga Bambu Apus tampung hujan jadi air cadangan
Banjir di Cipinang Melayu melanda puluhan rumah tinggal. Namun dalam waktu dua jam, permukaan genangan mulai surut.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019