Menko Bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Pandjaitan berharap negara-negara kepulauan dan pulau yang tergabung dalam Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau (AIS) dapat mewujudkan komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.Inovasi ini saya harap dapat direplikasi sesuai dengan konteks masing-masing negara
"Sekaranglah waktunya untuk mentransformasikan komitmen menjadi aksi untuk menciptakan masa depan yang terbaik bagi para generasi muda," katanya saat menutup Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 di Manado, Jumat.
Seperti dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Luhut menjelaskan perlu ada tindakan pencegahan dan mitigasi bencana di negara kepulauan dan pulau. Bencana alam seperti kebakaran hutan, angin topan, kekeringan, atau pemutihan karang dan polusi laut, yang sebagian besar terjadi karena ulah manusia, memerlukan tindakan pencegahan segera yang dilakukan bersama.
Baca juga: Luhut diminta siapkan skema lembaga investasi pemerintah
"Karena sebagian besar negara anggota adalah negara kepulauan maka tindakan pencegahan harus segera dilakukan," tegasnya.
Luhut juga mendorong adanya inovasi dan solusi cerdas dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi. Pasalnya, negara kepulauan dan pulau masih terdapat masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Inovasi ini saya harap dapat direplikasi sesuai dengan konteks masing-masing negara," ujarnya.
Indonesia, lanjut Luhut, juga siap berkontribusi pada trust fund yang rencananya akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek mitigasi dan penanganan perubahan iklim pada forum tersebut.
Baca juga: Luhut berharap Indonesia inspirasi AIS kembangkan ekonomi digital
Forum AIS diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan dukungan dari United Nations Development Program (UNDP) pada November 2018.
Beranggotakan 41 negara pulau dan enam negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika dan Eropa, forum itu mewadahi kerja sama konkret dengan fokus pada empat area kolaborasi yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance. Kolaborasi tersebut melibatkan sektor swasta, masyarakat sipil, serta akademisi.
Kepala Perwakilan United UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengatakan pihaknya secara global dan di Indonesia berkomitmen pada Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang banyak tertanam dalam Forum AIS, khususnya SDG ke-13 tentang aksi iklim dan SDG ke-14 tentang kehidupan di bawah air.
"Forum AIS telah menjadi wahana bagi kami untuk mencapai SDGs, UNDP juga menekankan pentingnya inovasi dan kemitraan dan semangat ini sangat terpilih kembali dalam karya-karya Forum AIS," ujarnya.
Baca juga: Delegasi AIS-Menko Luhut kunjungi Pulau Bunaken
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019