Kedua calon ketua umum PSSI 2019-2023 tersebut berselisih di depan para pewarta dalam sesi wawancara cegat (door stop) Iwan Bule.
Ketika Iwan sedang diwawancara, Vijaya tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan. Dia berusaha mengklarifikasi persoalan hukumnya yang berkaitan dengan Iwan Bule.
"Nah, mumpung ada wartawan ini. Saya mau..," ujar Vijaya.
"Sebentar saya mau bicara dahulu," kata Iwan memotong kalimat Vijaya.
"Gak. Begini, Pak," jawab Vijaya lagi.
Iwan Bule pun menanggapinya dengan nada yang agak tinggi.
"Saya mau berbicara dahulu. Kamu menyela-nyela saja," kata Iwan.
Ajudan Iwan Bule pun segera membentuk barikade dan menghalangi Vijaya.
Vijaya Fitriyasa sendiri dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan oleh seseorang bernama Rahmad Sukendar pada Jumat (1/11) dengan nomor laporan LP/1268/K/XI/2019/SPKT/Res Tangsel dengan dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik terharap Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, yang juga salah satu calon ketua umum PSSI 2019-2023.
Laporan tersebut diyakini berpangkal dari ucapan Vijaya di acara gelar wicara ‘Mata Najwa’ yang tayang di stasiun televisi pada Rabu (31/10).
Dalam acara itu, Vijaya menuding Mochamad Iriawan, yang biasa disapa Iwan Bule, bernegosiasi dengan kartel di PSSI untuk memenangkan persaingan menjadi ketua umum PSSI.
“Yang saya sayangkan, Pak Iwan Bule sebagai jenderal polisi bintang tiga harusnya menggunakan momen untuk perbaiki PSSI dan memberantas kartel. Bukan kemudian bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih kemudian akhirnya, ya, ‘udah kita atur aja bagaimana bagusnya’. Tidak boleh begini,” kata pemilik 70 persen saham Persis Solo itu dalam Mata Najwa.
Baca juga: Bernhard Limbong mundur dari pencalonan ketua umum PSSI
Baca juga: Calon ketum PSSI Vijaya Fitriyasa siap jalani proses hukum
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019