Dalam sebuah unggahan video di laman Instagram miliknya hari ini, Melly mengungkap dia tersinggung saat dicitrakan sebagai sosok yang sama sekali tak mirip dengannya.
"Karena itu acara Halloween, saya tersinggung sekali!" Katanya.
Penyanyi 45 tahun itu lalu menguraikan bahwa kostum dirinya yang dikenakan oleh make up artist Bubah Alfian serampangan.
"Kenapa saya dipresent lebih ke kayak pocong item cuman dipakein rok terus pakai hijab terus dipakein topi?" Katanya.
Melly menganggap hal itu "tidak representatif sebagai saya, menurut saya itu nggak mirip sama sekali!"
Musisi yang sudah berkarier selama 25 tahun di industri hiburan itu mengatakan selama ini dia memikirkan masak-masak soal penampilannya.
"Yang jadi masalah satu, saya nggak pernah tampil asal-asalan. Banyak yang support saya untuk tampil seperti yang orang katakan unik, nyentrik, salah satunya adalah kakak saya, Rinaldy Yunardi yang selalu kasih headpiece, konsep dan lain sebagainya."
Lebih lanjut Melly mengaku tersinggung karena orang-orang dalam pesta itu menertawakan orang yang sudah mengubah penampilan jadi lebih Islami dengan mengenakan hijab.
"Kenapa menampilkan atau melibatkan seseorang yang sudah berhijab di acara seperti itu? Itu sama sekali nggak baik. Dan saya jadi bahan ketawaan orang-orang yang saya cintai, yang saya support kariernya, saya banggakan, saya selalu bilang mereka cantik dan terus saya diketawain. Saya sakit hati. Saya enggak terima."
Bagi Melly, akan beda cerita jika dia diparodikan dalam sebuah acara komedi di televisi, meski dia juga tak menyukai hal tersebut.
"Tapi kalau acaranya memang konteksnya seperti itu ya nggak apa-apa, tapi ini konteksnya bukan lucu-lucuan, ini pesta kostum. Kenapa nggak sekalian aja jadi Umi Pipik, atau UAS atau pastur atau uskup, mau gak? Coba dipikir! Jangan pakai dengkul!"
Baca juga: Melly Goeslaw akan seret perundungnya ke jalur hukum?
Baca juga: Melly Goeslaw soal bullying: jangan takut "speak up"!
Baca juga: Melly Goeslaw ungkap suaminya sering tidak dianggap oleh penyanyi muda
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019