"Waktu usia GIGI 15 tahun, kami udah ngeluarin buku. Kayaknya, hampir semua band-band di seluruh dunia yang usianya puluhan tahun memang harus melakukan sesuatu yang kreatif. Nanti, pasti akan ada pengulangan. Nanti kalau kami bikin konser juga pusing. Lagu mana yang mau dibawain," ujar Armand dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu.
Perangkat koleksi itu berisi barang-barang memorabilia setiap anggota GIGI baik secara personal maupun grup. Box set itu terdiri dari empat kotak terpisah yakni seri Dewa Budjana, Armand Maulana, Thomas Ramdhan dan Gusty Hendy yang berisi DVD dokumenter keseharian mereka, buku diari, dan kartu keanggotaan.
Baca juga: 25 tahun berkarya, GIGI tak selalu adem ayem
Namun jika para penggemar yang disebut para GIGI Kita membeli empat box set itu, mereka juga akan mendapat kaus, album mini terbaru dalam format kaset, 10 kartu pos, dan sertifikat kepemilikan box set.
GIGI mengaku hanya memproduksi sekira 1.000 box set karena barang-barang itu memang bertujuan untuk dikoleksi secara eksklusif.
"Itu hasil obrolan dengan Erix Soekamti (Endang Soekamti), kalau fans itu terbagi menjadi tiga. Yang pertama, die hard fans. Terus, fans yang kadang beli kadang enggak. Dan, fans yang setengah-setengah yang cuma beli kalau ada yang meledak aja," ujar pelantun "11 Januari" itu.
Baca juga: GIGI bikin konser tunggal di Yogyakarta rayakan 25 tahun berkarya
"Jadi, kami membuat itu untuk fans yang pertama, yang die hard. Yang bentuk apapun, yang keluar dari kami pasti dibeli," kata Armand.
Perangkat koleksi eksklusif GIGI itu dijual seharga Rp1 juta. Tapi untuk harga satuan seri masing-masing personel, para penggemar bisa didapatkan dengan harga Rp250 ribu.
"Kemarin PO (pre-order) pertama laku 50. Sekarang mau dibuka lagi. Kalau nanti permintaannya banyak, kenapa enggak kami bikin massal," kata Armand.
Baca juga: GIGI-Tasya Kamila duta lingkungan penanaman trembesi
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019