"Ini merupakan evaluasi kinerja yang dilaksanakan setelah semua tahapan selesai yakni, khususnya pelantikan presiden dan wakil presiden yang sudah selesai," kata Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri di Jakarta, Minggu.
Bawaslu Jakarta meminta masukan para pihak terkait hasil kinerja penyelenggaraan Pemilu diantaranya pemerintah provinsi DKI Jakarta, mitra kerja Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai politik, organisasi masyarakat, organisasi pemuda, mahasiswa hingga media massa.
"Masukan semua pihak akan menjadikan Bawaslu DKI Jakarta dapat bekerja dengan baik pada Pemilu dan Pilkada yang akan datang," jelas Jufri.
Sementara itu, komisioner Bawaslu RI Mochammad Afifuddin mengatakan tahapan evaluasi merupakan hal penting dalam penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
Baca juga: Siti Zuhro sarankan ubah desain kepemiluan di Indonesia
Baca juga: Peneliti LIPI: 80 persen Pemilu di Jakarta sukses
Baca juga: Bawaslu: dua orang dipenjara akibat politik uang di Jakarta
"Jakarta merupakan barometer Pemilu, Penyelenggara tingkat provinsi rasa nasional," kata Afif.
Menurut dia, beberapa kasus dugaan pelanggaran di Jakarta turut menjadi sorotan seluruh wilayah Indonesia.
Afif berharap peserta evaluasi dapat memberikan catatan, saran dan kritikan kepada penyelenggara, agar dapat lebih baik lagi di masa akan datang.
"Jika penyelenggara sudah bekerja maksimal, kita juga perlu memberikan apresiasi kepada para mereka," ujar Afif.
Bawaslu Jakarta menggelar evaluasi hasil Pemilu pada pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 di Jakarta, 3-5 November 2019.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019