Barty, yang menjadi orang Australia pertama yang menduduki peringkat teratas WTA pada akhir tahun sejak diperkenalkan pada 1975, mengakhiri musim menakjubkan di Shenzhen setelah menjuarai juga Prancis Terbuka di Roland Garros pada Juni.
Barty menjadi orang Australia pertama yang memenangkan WTA Finals sejak Evonne Goolagong Cawley meraih gelar keduanya pada 1976.
"Ini sudah menjadi tahun paling luar biasa bagi saya," kata Barty yang mengantongi hadiah 4,42 juta dolar atas kemenangannya di Shenzhen.
"Ini era baru yang luar biasa dalam tenis putri dan bermain di hadapan penonton yang spektakuler ini adalah sungguh luar biasa."
Baca juga: Beatrice/Jessy menjuarai turnamen W80 Tyler di AS
Petenis Australia itu merebut set pembuka ketika dia mengonversi break point pada kesempatan ketiga dengan cara membalas servis kedua Svitolina dengan forehand keras.
Pertandingan bertambah menegangkan pada set kedua karena keduanya tak bisa terus-terusan menahan servis masing-masing.
Namun, Barty merebut gim kedelapannya dalam set itu ketika dia memetik poin dari break point ketiganya ketika Svitolina melepaskan pukulan melebar untuk memastikan gelar keempat Barty musim ini.
Timea Babos dari Hongaria memenangkan gelar ganda untuk tahun ketiga berturut-turut, setelah kemitraannya dengan Kristina Mladenovic dari Prancis mengakhiri perlawanan Barbora Strycova dan Hsieh Su-wei 6-1 6-3 pada final.
"Kami memperagakan permainan tenis yang hebat," kata Babos seperti dikutip Reuters. "Tak ada seorang pun di luar sana dalam turnamen ini yang bisa mengalahkan kami."
Baca juga: Djokovic kalahkan Dimitrov untuk kemungkinan bertemu Nadal di final
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019