• Beranda
  • Berita
  • Cegah stunting, PKK Biak anjurkan pangan lokal penuhi asupan gizi anak

Cegah stunting, PKK Biak anjurkan pangan lokal penuhi asupan gizi anak

4 November 2019 00:25 WIB
Cegah stunting, PKK Biak anjurkan pangan lokal penuhi asupan gizi anak
Tanaman pokem sejenis gandum sebagai pangan lokal bergizi tinggi banyak ditanam di Kepulauan Numfor, Provinsi Papua. (FOTO ANTARA/HO-Dinas Pertanian Pangan Biak)

Kami bersama organisasi perangkat daerah di Kabupaten Biak Numfor berupaya memperhatikan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak sebagai langkah awal mencegah kasus stunting di keluarga

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua menganjurkan warga berbagai kampung di daerah itu untuk memanfaatkan lahan pekarangan di rumah dengan menanam berbagai jenis pangan lokal guna memenuhi kebutuhan asupan gizi anak untuk mencegah kasus kekerdilan pada anak (stunting).

"Kami bersama organisasi perangkat daerah di Kabupaten Biak Numfor berupaya memperhatikan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak sebagai langkah awal mencegah kasus stunting di keluarga," kata Ketua Tim Penggerak PKK Biak Ruth Naomi Naap Rumkabu di Biak,Minggu.

Hingga saat ini Tim Penggerak PKK Biak sedang mengumpulkan data penanganan kasus stunting pada anak di Kabupaten Biak Numfor.

"Dengan adanya data stunting diharapkan kita dapat bekerja sama memerangi kasus kekerdilan tumbuh anak," kata isteri Bupati Biak Herry Naap itu.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan terus mengampanyekan peningkatan kualitas sumber daya manusia pada anak balita melalui Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak.

Kualitas kehidupan anak yang lebih sehat dan cerdas, menurut Ruth Naomi, sangat ditentukan pemenuhan asupan gizi di setiap keluarga.

"Kehidupan anak sejak dalam kandungan sudah diperhatikan dengan memenuhi asupan gizi yang baik sehingga dapat mencegah munculnya kasus stunting anak," katanya.

Ia mengatakan, rendahnya asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam kandungan.

Ruth mengakui, untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas maka perlu dilakukan pemenuhan gizi pada anak sejak dini.

"Makanan selama kehamilan ibu dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak di kemudian hari," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Lauren Pattipeilohi mengharapkan Program 1.000 Hari Kehidupan Pertama Anak telah menjadi agenda pemerintah kabupaten/kota.

"Setiap orang harus bisa memenuhi kebutuhan asupan gizi balita karena dapat mempengaruhi pertumbuhan anak," katanya.

Ia mengharapkan, potensi beragam pangan lokal yang ada di sekitar lingkungan dapat dijadikan sumber protein bagi anak-anak.

Penanganan pencegahan kasus stunting di Kabupaten Biak Numfor menjadi program lintas instansi, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pembedayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, organisasi TP PKK Biak.

Baca juga: DPMK: dana desa Biak dapat dialokasikan pencegahan stunting balita

Baca juga: DPMK Biak imbau setiap kampung bentuk bumdes kelola potensi alam



Baca juga: Pemkab Biak canangkan minum obat Filariasis cegah penyakit kaki gajah

Pewarta: Muhsidin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019