• Beranda
  • Berita
  • China disebut sebagai pengguna batu bara tertinggi di dunia

China disebut sebagai pengguna batu bara tertinggi di dunia

4 November 2019 13:42 WIB
China disebut sebagai pengguna batu bara tertinggi di dunia
Ilustrasi: Pekerja menggunakan alat berat melakukan bongkar muat batu bara di pier 1 Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
China masih menjadi pengguna batu bara tertinggi di dunia sebagai bahan bakar utama pembangkit energi di negara tersebut dibanding negara lainnya.

Berdasarkan data dari Pakar kebijakan ekonomi China Christine Susana Tjhin kepada Antara di Jakarta, Senin, pada tahun 2018 China mengkonsumsi batu bara sebesar 1.907 MTOE per tahun.

Jumlah tersebut menjadikan China sebagai urutan pertama negara di dunia sebagai pengguna batu bara. Sedangkan di posisi kedua ditempati oleh India dengan jumlah konsumsi per tahun adalah 452 MTOE per tahun.

Menurut Christine, jumlah antara China dan India yang berada di posisi pertama dan kedua memiliki ketimpangan yang terpaut jauh. Di posisi ketiga ditempati oleh Amerika dengan total konsumsi per tahun pada 2018 sejumlah 317 MTOE.

Sedangkan Indonesia berada di peringkat sembilan dengan jumlah konsumsi 62 MTOE, berada di bawah Jerman dengan jumlah konsumsi sebanyak 66 MTOE.

Berdasarkan penelitian Christine, pemakaian batu bara di China, sebagian besar justru disumbangkan dari daerah pedesaan daripada kota.

Hal itu terlihat dari emisi rumah tangga pada tahun 2015 disumbangkan dari desa dengan jumlah lebih dari 100 MTCO2, sedangkan emisi di kota hanya di kisaran angka 30 MTCO2.

Sebagian besar batu bara di China, mayoritas digunakan untuk industri pembangkit listrik dengan kisaran 53,85 persen, kemudian baru industri baja dan industri kimia.

Konsumsi batu bara yang besar itulah, menurut dia, yang menjadi salah satu faktor China banyak berinvestasi pada tambang batu bara di Indonesia.

Selain itu harga batu bara masih juga dinilai kompetitif, walaupun sekarang banyak tren negatif mengenai batu bara mengingat memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan.

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019