AS juga menjatuhkan sanksi pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, menurut departemen itu melalui pernyataan. Sanksi dijatuhkan 40 tahun setelah Iran menyerbu kedutaan besar AS di Teheran dan menyandera lebih dari 50 warga AS.
"Hari ini Departemen Keuangan sedang menargetkan pejabat tanpa-dipilih yang berada di sekeliling Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Khamenei, dan menjalankan kebijakannya yang melemahkan," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam satu pernyataan.
"Orang-orang ini terkait dengan berbagai perbuatan jahat oleh rezim, termasuk pengeboman Barak Marinir AS di Beirut pada 1983 dan Argentine Israelite Mutual Association pada 1994, serta penyiksaan, pembunuhan di luar hukum dan penindasan warga sipil," kata Mnuchin.
Mereka yang ditargetkan oleh sanksi AS di antaranya kepala staf Khamenei, Mohammad Mohammadi Golpayegani, serta Vahid Haghanian, yang menurut departemen "selama ini disebut-sebut sebagai tangan kanan sang Pemimpin Spiritual."
Ebrahim Raisi, yang ditunjuk untuk memimpin peradilan Iran oleh Khamenei pada Maret 2019, dan Mojtaba Khamenei, putra kedua Khamenei, juga terseret dalam daftar penerima sanksi AS, katanya.
Berdasarkan sanksi yang dijatuhkannya, AS memblokir properti atau kepentingan milik mereka yang menjadi target dan dikendalikan oleh AS. Amerika Serikat juga dan melarang siapa pun atau lembaga mana pun di AS untuk berurusan dengan mereka.
Sumber: Reuters
Baca juga: Zarif: Iran takkan pernah tunduk pada perundungan
Baca juga: AS dan negara Teluk berlakukan sanksi puluhan perusahaan terkait Iran
Baca juga: Warga Iran di Malaysia katakan bank-bank menutup rekening mereka
Indonesia Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019