Erick Thohir siapkan Dirut baru PT Inalum

5 November 2019 14:51 WIB
Erick Thohir siapkan Dirut baru PT Inalum
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta, Selasa (5/11/2019). ANTARA/AstridFaidlatulHabibah

Saya rasa 25-30 perusahaan yang besar berdasarkan aset dan pendapatan ya memang sebaiknya di TPA biar transparan pemilihannya dan juga pihak yang mendapat kesempatan memimpin bisa benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan menyiapkan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID yang baru sebagai pengganti Budi Gunadi Sadikin yang telah diangkat menjadi Wakil Menteri (Wamen) BUMN.

Erick menuturkan pihaknya akan melibatkan Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Presiden Joko Widodo untuk setiap penunjukan Direktur Utama baru Inalum sehingga pemilihan bisa berlangsung secara transparan.

“Saya rasa 25-30 perusahaan yang besar berdasarkan aset dan pendapatan ya memang sebaiknya di TPA biar transparan pemilihannya dan juga pihak yang mendapat kesempatan memimpin bisa benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan Dirut Inalum harus memiliki dua kriteria yang telah ditetapkan yaitu pertama adalah memiliki pengalaman sesuai bidangnya seperti pertambangan karena banyak anak usaha PT Inalum yang bergerak di sektor tersebut.

“Kita harapkan orang yang punya backgorund di pertambangan apalagi di anak perusahaan cukup berbeda seperti ada PT Timah, PT Antam, PT Bukit Asam, dan lainnya,” ujarnya.

Sedangkan kriteria kedua adalah calon Dirut PT Inalum juga harus memiliki latar belakang di bidang keuangan karena ia harus mampu memahami kondisi keuangan perusahaan sekaliagus anak usahanya.

“Kita juga mengharapkan dia mempunyai background finance yang kuat karena PT Inalum sebagai holding jadi dia harus mengerti kondisi keuangan dari anak perusahaan,” katanya.

Ia menuturkan hal tersebut ditetapkan agar Dirut baru memiliki kapabilitas yang cukup dalam memimpin dan mengelola perusahaan.

“Jangan hanya, mohon maaf, yang seperti saya selalu bilang ya kan mau duduk di jabatan tapi enggak berkeringat. Berkeringat bukan berarti politik ya, maksudnya enggak mau kerja,” katanya.

Baca juga: Inalum target produksi 1 juta ton alumunium

Baca juga: Inalum siapkan 6 miliar dolar AS tambah kapasitas produksi 2025

Baca juga: Smelter Inalum-Antam dibangun, Indonesia stop impor alumina 2022

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019