"Situasi keamanan di Intan Jaya sekarang ini sudah aman, namun untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kami telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak boleh keluar rumah melebihi pukul 9 malam. Kami juga mengimbau tukang ojek agar tidak boleh keluar dari batas-batas wilayah, terutama masuk ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan," kata Natalis saat dihubungi Antara dari Timika, Selasa.
Larangan bagi warga Intan Jaya untuk bepergian keluar pada malam hari itu menyusul terjadinya aksi kekerasan terhadap tiga orang tukang ojek beberapa waktu lalu.
Ketiga tukang ojek atas nama Rizal (33), La Sony (39) dan Harianto (30) ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB pimpinan Lekagak Telenggen di Distrik Hitadipa, Intan Jaya pada Jumat (25/10).
Para korban ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam di sekujur tubuhnya.
Penemuan jasad ketiga korban dilaporkan oleh salah seorang Caleg terpilih Intan Jaya, Titus Kobogau.
Titus juga ikut dihadang KKSB saat hendak menjemput gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa
Bupati Natalis Tabuni mengakui bahwa pelaku kekerasan terhadap tiga tukang ojek itu bukan warga Intan Jaya.
"Mereka bukan dari Intan Jaya, mereka kelompok dari Ilaga dan Beoga tapi mereka masuk ke Intan Jaya. Sekarang mereka sudah tidak ada lagi di Intan Jaya, sudah bergeser ke Tembagapura," kata Natalis.
Pascakejadian penembakan terhadap ketiga tukang ojek tersebut, katanya, aktivitas warga di Intan Jaya tetap berlangsung normal.
Warga setempat juga diimbau agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut.
"Warga luar Papua di Intan Jaya sekarang ini dalam kondisi aman, tidak boleh ada yang mengganggu lagi. Kami tidak mau warga kami harus eksodus lantaran situasi tidak aman," kata Natalis.
Baca juga: Polisi belum pastikan pelaku penembakan tukang ojek di Intan Jaya
Baca juga: Tiga tukang ojek tewas ditembak KKB di Intan Jaya Papua
Baca juga: Informasi penembakan Anggota Densus 88 di Kabupaten Intan Jaya, ini penjelasannya
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019