Pertumbuhan ekonomi Indonesia bertahan di atas lima persen, menunjukkan ekonomi dalam keadaan stabil meski terjadi perlambatan di global. Situasi itu mendorong investor melakukan akumulasi beli
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa menguat ditopang data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga 2019 yang tumbuh 5,02 persen.
IHSG ditutup menguat 83,80 poin atau 1,36 persen ke posisi 6.264,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 23,59 poin atau 2,42 persen menjadi 999,76.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia bertahan di atas lima persen, menunjukkan ekonomi dalam keadaan stabil meski terjadi perlambatan di global. Situasi itu mendorong investor melakukan akumulasi beli," ujar Kepala Riset Narada Asset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG menguat terbatas di tengah minimnya sentimen positif
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III tahun 2019 tumbuh 5,02 persen (year on year). Dengan demikian, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 tumbuh 5,04 persen.
Ia menambahkan PDB Indonesia yang stabil itu tidak seperti negara-negara lain yang relatif bergejolak, misalnya PDB Amerika Serikat yang saat ini berada di kisaran dua persen dan China yang di bawah enam persen.
"PDB AS sempat empat persen namun hanya bertahan tiga bulan, terus menurun menjadi dua persen. Sementara China, PDB-nya di bawah enam persen dari sebelumnya 10 persen," paparnya.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 24,09 poin
Di sisi lain, lanjut dia, investor asing juga mulai masuk ke dalam negeri sehingga mendorong kenaikan IHSG lebih tinggi hingga di atas satu persen pada hari ini (5/11).
"Setelah agenda Pemilu, dan telah diumumkannya kabinet membuat ketidakpastian di dalam negeri berkurang. Investor merasa mulai nyaman dengan situasi politik di dalam negeri yang relatif kondusif," ucapnya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp116,24 miliar pada Selasa ini.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 578.483 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,53 miliar lembar saham senilai Rp8,64 triliun. Sebanyak 236 saham naik, 194 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 401,19 poin (1,76 persen) ke 23,252, indeks Hang Seng menguat 74 poin (0,27 persen) ke 27.621,30, dan indeks Straits Times melemah 12,23 poin (0,38 persen) ke posisi 3.248,63.
Baca juga: IHSG awal pekan terkoreksi ditengah naiknya bursa Asia
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019