Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menerbitkan Surat Keputusan Siaga Darurat Bencana Banjir yang ditetapkan sejak 1 November 2019 hingga 29 Februari 2019 seiring memasuki musim hujan.waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana saat musim hujan antara lain longsor, angin kencang dan banjir,
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Arif Mahanani di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan pencegahan dan penanganan ketika terjadi bencana di daerah setempat.
"Kami sudah membuat SK Siaga Darurat Bencana Banjir seiring memasuki musim hujan. Kita akan selalu siaga 24 jam untuk mengantisipasi terjadinya bencana, khususnya banjir," katanya.
Ia mengatakan BPBD telah menyiapkan sarana maupun prasarana, maupun mendirikan posko 24 jam, tempat penampungan pengungsi di beberapa kelurahan dan kecamatan, serta melakukan kerja bakti membersihkan sampah di sungai.
Selain itu, kata dia, pemkot juga telah menyiapkan pamflet kesiapsiagaan bencana yang akan disebar di 27 kelurahan untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Kami akan memberikan pamflet berisikan informasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan terkait kesiapsiagaan bencana termasuk menyiapkan evakuasi mandiri, jalur evakuasi keluarga, dan titik kumpul hingga nomor call centre," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng mulai keruk sedimentasi sungai kurangi dampak banjir
Menurut dia, berdasarkan surat edaran Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan intensitas curah hujan di daerah ini rata-rata masih normal dengan kategori sedang dan tidak terlalu sering.
Adapun, tingkat curah hujan pada November 2019 di wilayah Kota Pekalongan, kata dia, masuk kriteria menengah (151-200 mm) bersamaan dengan Kota Tegal, Surakarta, sebagian wilayah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, dan Grobogan, sebagian wilayah utara Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, dan Kota Semarang.
Kemudian pada Desember 2019, diperkirakan curah hujan di Kota Pekalongan berada pada kriteria menengah (201 mm-300 mm) dengan sifat hujan normal.
"Oleh karena itu, kami mengimbau pada masyarakat waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana yang sering terjadi pada musim hujan antara lain longsor, angin kencang (puting beliung), dan banjir," katanya.*
Baca juga: 4.000 warga Batang dan Pekalongan mengungsi akibat banjir
Pewarta: Kutnadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019