• Beranda
  • Berita
  • Putra Jokowi sebut usia muda adalah modal dan kekuatan berbisnis

Putra Jokowi sebut usia muda adalah modal dan kekuatan berbisnis

5 November 2019 20:14 WIB
Putra Jokowi sebut usia muda adalah modal dan kekuatan berbisnis
Gibran (dua dari kiri) saat mengisi seminar bisnis di Kampus ISI Surakarta (Foto: ANTARA/Aris Wasita)

Saya selalu dorong adik-adik yang lebih muda dari saya. Muda adalah kekuatan, mereka lebih bisa berkreasi, punya inovasi, dan melek teknologi


Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan usia muda adalah modal dan kekuatan dalam menjalankan bisnis di era digital.

"Saya selalu dorong adik-adik yang lebih muda dari saya. Muda adalah kekuatan, mereka lebih bisa berkreasi, punya inovasi, dan melek teknologi," kata pemilik sejumlah usaha di bidang kuliner ini pada seminar bisnis Jamane Bisnis Kreatif di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Selasa.

Ia mengatakan para mahasiswa tidak harus menunggu lulus kuliah untuk bisa menjalankan usaha mereka. Menurut dia, untuk bisa sukses menjalankan usaha anak muda harus memiliki motivasi.

Baca juga: Gibran berbagi pengalaman wirausaha kepada santri

"Motivasinya adalah uang. Namun ketika sudah sukses harus ingat kalau kita harus bisa menginspirasi banyak orang, memberikan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan). Kalau tidak ada uang kan tidak bisa," katanya.

Ia mengatakan menjadi pengusaha atau karyawan merupakan pilihan hidup masing-masing individu. Meski demikian, menurut dia, menjadi pengusaha dianggap lebih baik. Oleh karena itu, ia memilih menjadi pengusaha daripada karyawan.

Sementara itu, dikatakannya, perkembangan teknologi yang terjadi saat ini cukup masif. Bahkan, dikatakannya, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis ekonomi kreatif.

Terkait hal itu, ia mengimbau para pelaku bisnis untuk dapat berkolaborasi. Bahkan ia juga membuka kemungkinan kolaborasi dengan para mahasiswa yang sedang menjalankan bisnis mereka.

"Kalau harganya cocok saya terbuka," katanya disambut tawa para mahasiswa yang datang di seminar dengan tema Mengembangkan Karya Jadi Bisnis di Era Digital tersebut.

Baca juga: Kuliner Mangkokku berencana "go international"

Menurut dia, era digital adalah era kolaborasi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut dapat berkolaborasi jika ingin berkembang. Selain itu, juga harus diimbangi dengan pemanfaatan teknologi yang memadai agar dapat lebih berkembang.

Disinggung mengenai potensi usaha di Kota Solo yang dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha, dikatakannya, salah satunya yaitu sektor kuliner tradisional.

"Di Solo ini potensi kuliner banyak. Kalau bisa dikembangkan dan ditunjang dengan pemanfaatan teknologi yang memadai pasti bisa menaikkan posisi mereka," katanya.

Baca juga: Kaesang resmikan gerai Sang Pisang di Kuala Lumpur


 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019