"Nilai investasi itu sesuai dengan data LPKM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal)," kata Kepala Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karawang, Dedi Ahdiat, di Karawang, Rabu.
LPKM sendiri merupakan laporan yang wajib disampaikan oleh setiap perusahaan atas progres atau kemajuan proyek investasi yang sedang berjalan ataupun yang sudah komersil secara bertahap kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Karawang.
Ia mengatakan, dari investasi yang masuk ke Karawang pada triwulan ke-III atau Januari sampai September 2019 telah mencapai Rp15,130 triliun, itu di dominasi Penanaman Modal Asing, dengan realisasi tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.070 orang.
Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri pada triwulan ke-III itu mencapai Rp2,181 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.113 orang.
Data yang dihimpun Antara, nilai investasi di Karawang pada tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai investasi yang terealisasi tahun sebelumnya.
Catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Karawang, pada periode yang sama selama Januari sampai September 2018, nilai investasi yang masuk ke daerah tersebut mencapai Rp9,525 triliun.
Pada triwulan ke-III di tahun sebelumnya, nilai investasi Penanaman Modal Asing mencapai Rp7,435 triliun. Sedangkan nilai investasi Penanaman Modal Negeri mencapai Rp2,089 triliun.
Dedi Ahdiat menyatakan tingginya nilai investasi tersebut menandakan kalau hingga kini Karawang masih menjadi daerah favorit untuk berinvestasi.
Adanya proyek strategi nasional dipercaya menjadi daya tarik investor untuk menanamkan investasinya di wilayah Karawang. (KR-MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019