• Beranda
  • Berita
  • Dua siswi SMP korban penyiraman air keras orang tak dikenal

Dua siswi SMP korban penyiraman air keras orang tak dikenal

6 November 2019 17:57 WIB
Dua siswi SMP korban penyiraman air keras orang tak dikenal
Siswi SMP korban penyiraman air keras Prameswari (kiri) menjenguk Aurel yang mengalami luka bakar serius akibat penyiraman air keras di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (6/11/2019). (ANTARA News/HO/Istimewa)
Dua siswi SMP menjadi korban penyiraman penyiraman air keras orang tak dikenal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang mengakibatkan korban Aurel luka bakar di bagian bahu, tangan dan badan.

Teman Aurel yang menjadi saksi mata atas kejadian tersebut, Prameswari menceritakan kronologis peristiwa yang terjadi pada Selasa sore (5/11) saat dia dan Aurel pulang sekolah.

Prameswari mengatakan dia dan Aurel telah turun dari angkot, kemudian berjalan ke arah Jalan Jeruk Manis menuju rumah.

Baca juga: Anies pilih pembinaan ketimbang cabut hak KJP pelajar kriminal

Baca juga: Kapolres Jakarta Utara terima penghargaan dari Komnas PA

Baca juga: Polisi tangkap tiga pelajar terlibat pertikaian dengan sopir taksi


"Ada orang naik motor pakai baju abu-abu bawa gelas plastik yang isinya enggak tahu air apa. Tahu-tahu dia mepet kita dan menyiram," kata Prameswari saat mendampingi Aurel di sebuah rumah sakit di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rabu.

Setelah menyiram air ke tubuhnya, Prameswari menyebut pelaku sempat mengambil kembali gelas tersebut sebelum melarikan diri. Korban pun menduga awalnya hanya disiram air biasa, karena belum ada efek yang ditimbulkan.

"Setelah itu kaya merasa kering, terus kebakar kaya kena cairan lilin panas, kulit jadi kaku," kata dia.

Prameswari mengatakan, ia dan rekannya sama sekali tak mengenali pelaku. Ia mengalami luka bakar ringan di bagian tangan.

Sedangkan Aurel kini menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di kawasan Kebon Jeruk. Pihak keluarga Aurel dan Prameswari telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kebon Jeruk.
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019